Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan setiap Desember dapat menjadi bulan gerakan penanaman berbagai jenis pepohonan, guna mengubah wajah negeri Kepulauan Nusantara menjadi rindang. "Dalam Desember ini telah ditanam tidak kurang dari 89 juta pohon dan gerakan penanaman itu diharapkan bisa dilakukan setiap tahun dengan menanam pepohonan yang jauh lebih banyak," kata Presiden Yudhoyono di Denpasar, Bali, Selasa. Ketika berdialog dengan sejumlah siswa, guru dan LSM peduli lingkungan dalam rangkaian menerima 15 peserta kampanye bersepeda Jakarta-Bali (bicycle for earth goes to Bali) itu, Presiden mengakui gerakan penghijauan dalam dua hingga lima tahun itu belum banyak memberikan manfaat. Meskipun demikian, upaya itu terus dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak, sehingga dalam waktu 25-30 tahun mendatang akan mampu mengubah wajah Indonesia menjadi sehat dan ramah lingkungan. "Sekarang ini perlu aksi nyata, bukan lagi komitmen dan kemauan, tetapi langkah nyata untuk ikut menahan pemanasan global," ujar Presiden, yang didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Widodo A.S, Mensesneg Hatta Radjasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Gubernur Bali Drs Dewa Beratha. Kepala Negara juga menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan berbagai kegiatan guna menyelamatkan lingkungan dan bumi, salah satu di antaranya gerakan penghijauan dengan berbagai jenis pepohonan. Selain itu juga mengharapkan masyarakat untuk terus melaksanakan gerakan hemat energi, dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari bahan fosil. Untuk itu generasi muda hendaknya dapat melakukan inovasi teknologi dan mengubah gaya hidup mulai dari sekarang, guna mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan serta menyukseskan gerakan hemat energi. (*)
Copyright © ANTARA 2007