Bandung (ANTARA News) - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Jawa Barat menyebutkan, kebanyakan tamu asing menginap lebih lama di hotel non bintang daripada di hotel berbintang.
"Ini kebalikan dari tamu dalam negeri yang rata-rata menginap di hotel berbintang justeru lebih lama daripada di hotel non-bintang," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, Lukman Ismail, di Bandung, Senin.
Menurut Lukman, rata-rata lama menginap tamu asing 4,19 hari sedangkan tamu asal dalam negeri rata-rata hanya menginap selama 1,59 hari.
Tamu asing yang sebagian besar wisatawan akhir-akhir ini lebih memilih kamar hotel non-bintang karena harganya lebih ekonomis. Selain itu mereka mencari suasana baru.
"Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel selama Januari - September 2007 berfluktuasi, namun lebih lama menginap di hotel non-bintang daripada di hotel berbintang," katanya.
Beberapa hotel yang banyak menerima tamu asing itu adalah di Bekasi, Bogor, dan Kota Bandung.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menyebutkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hampir semua kelas hotel berbintang di Jawa Barat dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan.
"Bulan Juli yang diharapkan menjadi `peak season` ternyata meleset. Angka hunian hotel pada musim liburan Juli itu berada di bawah angka Juli 2006," katanya
Ia menyebutkan pada saat diperkirakan terjadi puncak hunian kamar hotel di Jabar pada Juli 2007, tenyata hanya tercatat 41,09 persen. Angka ini berada di bawah angka TPK Juli 2006 yang mencapai 44.64 persen.
Kecilnya TPK kamar hotel pada Juli 2007 disebabkan rendahnya tingkat penghunian hotel bintang satu yang hanya mencapai 18,13 persen.
"Kecenderungan tingkat penghunian hotel bintang lima pada 2007 ini cukup tinggi, namun karena TPK hotel berbintang satu rendah belum bisa mengangkat TPK hotel di Jabar," kata Lukman.
Ia menyebutkan, TPK hotel berbintang lima pada Juli - Agustus memegang peranan dalam penyeimbang sasaran TPK kelompok hotel non-bintang, sedangkan pada bulan September justeru hotel berbintang empat yang mengambil peran itu.
Tingkat hunian kamar hotel berbintang rata-rata antara 37,87 persen hingga 41,09 persen, sedangkan tingkat hunian kamar hotel non-bintang hanya berkisar 16,32 persen hingga 22,27 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007