Bogor (ANTARA News) - Seorang janda tua warga Kelurahan Kedung Badak Rt 01/01 Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Halimah (62), tewas tertabrak kereta rel listrik (KRL) ekonomi dari arah Jakarta ke Bogor, saat hendak mandi di sungai di dekat rumahnya, Senin. Saksi mata, Andi (43) warga setempat mengatakan, akibat tertabrak KRL, janda yang memiliki enam anak ini tewas seketika dengan kepala terbelah, tangan kiri patah, dan tubuhnya terseret sampai beberapa meter. Menurut dia, warga setempat yang mengetahui peristiwa ini segera melaporkan pada anak-anak korban dan ke Polsek Tanah Sareal. Polisi dari Polsek Tanah Sareal kemudian membawa jenazah korban ke RSU PMI untuk diotopsi. Sementara itu, anak-anak korban pasrah terhadap musibah yang menimpa ibunya. Petugas forensik di RSU PMI telah melakukan otopsi, tetapi hanya bagian luar saja. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA News, peristiwa tersebut diduga akibat penglihatan nenek itu sudah rabun dan pendengarannya juga sudah berkurang, sehingga tidak mengetahui ada KRL ekonomi yang melintas dari arah Jakarta ke Bogor. Akibatnya, ia tertabrak kereta dan terseret sampai beberapa meter. Mengetahui ada orang tertabrak KRL, warga setempat, kemudian melaporkannya ke Polsek Tanah Sareal. Setelah diotopsi luar, jenazah korban kemudian dibawa pulang oleh anak-anak korban untuk dimakamkan. Kapolsek Tanah Sareal, AKP Suharyono ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa warga yang tertabrak KRL. Barang bukti yang diamankan polisi dari tempat kejadian perkara (TKP) seperti, sandal, handuk, ember plastik, sabun. "Dugaan sementara, korban sudah rabun dan kurang pendengaran, sehingga tidak mengetahui ada KRL lewat. Namun, keluarganya ikhlas atas musibah tersebut," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007