"Kami sepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif pascapelaksanaan pemilu 2019 dengan melibatkan semua unsur partai politik dan Forkopimda Kota Probolinggo melalui deklarasi damai pascapesta demokrasi serentak," kata Alfian di Kota Probolinggo, Sabtu.
Deklarasi damai yang digelar di Kota Probolinggo dihadiri oleh Wali kota Probolinggo, Kapolresta Probolinggo, Dandim 0820, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), semua perwakilan partai, dan caleg terpilih dalam pemilu legislatif 2019.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua elemen masyarakat atas sumbangsihnya dalam menyukseskan Pemilu 2019 dengan damai dan kondusif, sehingga bisa menghilangkan penetapan 'zona merah 'oleh pemerintah dan KPU, dengan kekuatan sinergitas TNI dari Kodim 0820 dan Polres Probolinggo Kota," tuturnya.
Sementara Ketua FKUB Kota Probolinggo Abdul Halim mengatakan tujuan deklarasi damai tersebut untuk suksesnya Pemilu 2019 dengan aman dan damai, serta menjaga kondusifitas dan membangun Kota Probolinggo yang damai ke depannya.
"Selain pembacaan deklarasi damai dan yel yel 'Kota Probolinggo Damai', juga para peserta caleg dan penyelenggara pemilu berjabat tangan, agar persaingan dan permusuhan saat meraih simpati masyarakat, segera ditutup, dan buka lembaran baru untuk kepentingan masyarakat khususnya di Kota Probolinggo," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara pemilu khususnya KPU yang telah melaksanakan semua tahapan Pemilu 2019 berjalan dengan adil, jujur, transparan dan penuh demokrasi.
Sementara Ketua MUI Kota Probolinggo KH Nizar Irsyad mengatakan eforia pesta demokrasi sudah ditutup, sehingga berharap semua partai peserta pemilu untuk kembali rukun dan menghindari perpecahan untuk kebersamaan dalam pembangunan di Kota Probolinggo, serta membawa kemakmuran masyarakat lebih maju dalam segala bidang.
"Saya mengapresiasi pelaksanaan Pemilu 2019 khususnya di Kota Probolinggo yang berjalan dengan sangat transparan, sehingga proses demokrasi berjalan dengan baik," ujarnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019