"Akhir bulan nanti kita akan meluncurkan migor kemasan generik, yang punya merk pemerintah tapi pelaku industri ikut memproduksi," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, program migor kemasan generik ditujukan sebagai salah satu upaya menstabilkan harga migor di tanah air.
"Untuk migor berada dalam posisi tidak mudah karena dipengaruhi harga minyak yang kadang naik dan kadang turun sehingga perlu ada langkah antisipasi," katanya.
Ia menyebutkan, kalangan pengusaha sudah memulai langkah tersebut pada 5 Januari lalu dan menjual langsung ke masyarakat dengan merk masing-masing.
"Akhir bulan nanti, kita akan meluncurkan migor serupa dengan kemasannya 1 liter. Sementara ini baru diproduksi 100 ribu liter, dengan merk MinyaKita seharga sekitar Rp6.000/liter," katanya.
Menurut dia, pada tahap awal, migor kemasan generik itu hanya tersedia di sekitar Jakarta, dan belum bisa menyeluruh. Diharapkan dapat mencapai seluruh daerah dalam 1-2 bulan setelah peluncuran.
Ia menyebutkan, MinyaKita memiliki kualitas yang lebih baik daripada minyak curah.
Mengenai stimulus sektor riil, Bayu mengatakan, tujuannya adalah agar tidak ada kegiatan ekonomi riil yang terganggu, tidak ada PHK, menjaga daya saing baik di pasar domestik dan internasional.
"Kita utamakan untuk bisa memadukan stimulus yang bersifat generik untuk seluruh kegiatan usaha maupun yang tergetted, atau hanya untuk beberapa kegiatan usaha," katanya.
Mengenai penurunan tarif listrik sebagai insentif, Bayu mengakui insentif itu akan memberikan manfaat pada semua kegiatan ekonomi mulai dari industri, jasa, dan perdagangan.
"Tapi kita masih hitung ulang tentang manfaatnya," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009