Nusa Dua (ANTARA News) - Unjuk rasa yang digelar sejumlah LSM internasional seperti "Green Peace" dan "Tropical Forest Group (TFG)", belum sampai mengganggu jalannya persidangan pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, Senin. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban di Nusa Dua, mengatakan, unjuk rasa masih berlangsung dengan wajar sehingga tidak perlu diambil langkah-langkah pengendalian. "Berbeda kalau mereka mencoba membikin onar, tentu petugas akan mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku," ucapnya. Dikatakan, selama dapat menjamin ketertiban dan tidak mengganggu jalannya konferensi, pihaknya tidak punya kewenangan untuk melarang para pengunjuk rasa. "Silahkan, apa maunya mereka. Tapi ingat, jangan sampai mengganggu ketertiban dan ketentuan hukum lainnya," kata Reniban. Unjuk rasa di seputar kompleks Nusa Dua itu, digelar TFG dengan memajang sejumlah poster dan boneka yang melambangkan pepohonan yang hangus terbakar. Pesan lewat visualisasi semacam itu dimaksudkan untuk mengingatkan umat manusia agar tidak gampang merusak hutan dan tumbuhan lainnya. Oleh aktivis organisasi yang berpusat di Kalifornia, AS itu, hutan di sejumlah negara kini digambarkan dalam keadaan "menangis" setelah diluluhlantakkan para penebang liar. Tidak hanya itu, tidak sedikit juga hutan yang hangus terbakar baik oleh kecerobohan maupun keteledoran manusia. Akibatnya, dunia mengalami perubahan iklim yang sangat fluktuatif yang kemudian dibuntuti dengan timbulnya banjir, tanah longsor, permukaan air laut meningkat dan lain-lain. Demikian antara lain pesan yang disampaikan pengunjuk rasa pada hari pertama dilangsungkannya konferensi yang diikuti belasan ribu delegasi dari 189 negara. Kabid Humas mengatakan, sejauh ini kondisi kamtibmas secara umum di Pulau Dewata, terutama kawasan Nusa Dua, masih dilaporkan cukup aman dan terkendali. "Mudah-mudahan kondisi yang demikian dapat berlangsung hingga konferensi berakhir pada 14 Desember mendatang," katanya mengharapkan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007