Jakarta (ANTARA) - Para penderita sakit maag jangan takut berpuasa di bulan Ramadhan, karena banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa puasa justru memperbaiki kerusakan lambung akibat maag.
"Puasa menyebabkan maag hanya mitos, justru puasa sebaliknya. Dengan berpuasa maagnya bisa membaik," kata Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardinsyah dalam acara kampanye "Makan Bijak" di Jakarta, Jumat (3/5).
Tetapi, khusus bagi penderita maag akut sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Ia menjelaskan, puasa baik untuk menyembuhkan maag karena adanya proses autophagy pada tubuh.
Autophagy adalah proses pembersihan sel tubuh oleh lisosom yang menyedot dan menyerap sel-sel rusak, sel mati, dan polutan yang dihasilkan oleh makanan, minuman dan lingkungan selama tubuh beraktivitas sehari-hari.
Lisosom bekerja seperti alat pembersih ruangan, menyedot lalu mencacah sel rusak menjadi bahan dasar komponen gizi seperti air, protein dan mineral yang berguna untuk membentuk sel baru lagi, jelas dia.
Saat berpuasa proses autophagy menjadi optimal karena lambung istirahat dari makan dan minum selama 12 hingga 13 jam.
"Saat puasa tubuh melakukan efisiensi, seperti rasionalisasi dalam tubuh," katanya.
Berbuka dan sahur
Lebih lanjut ia menyarankan agar tidak makan berlebihan saat sahur dan berbuka, mengurangi konsumsi protein dan karbohidrat, dan memperbanyak buah dan sayur segar.
Bagi penderita tukak lambung, misalnya, hindari makanan berlemak dan berprotein tinggi yang justru akan membentuk tambahan asam pada lambung.
Ia menganjurkan menambah porsi sayur dan buah agar pH meningkat sehingga lambung tidak terlalu asam.
"Ketika kita banyak makan (makanan) hewani pH turun lagi, jadi rendah lagi. Kita banyak makan lemak pH lambung kita rendah lagi. Padahal kita ingin mencegah jangan sampai rendah, jadi harus ada sayur dan buahnya," tuturnya.
Hardiansyah juga mengingatkan untuk menjaga porsi makan agar tidak kekenyangan. Ia menjelaskan, kekenyangan saat sahur menyebabkan rasa tidak nyaman pada pagi harinya dan jika terjadi terus menerus akan mengganggu aktivitas.
"Sama ketika siang makan berlebih, perut tidak nyaman aktivitas terganggu, karena timbulnya rasa tidak nyaman dan kekenyangan," ujarnya.
Baca juga: Ilustrator Diela Maharani akui lebih sulit tahan emosi saat puasa
Baca juga: Rizki Mocil puasa penuh sebagai teladan anaknya
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019