Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) belum tentu menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate), sekalipun laju inflasi bulan Nopember 2007 turun menjadi 0,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar 0,79 persen. BI masih sulit untuk menurunkan BI Rate, karena kondisi ekonomi global yang sedikit banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, gejolak harga minyak mentah yang hampir mencapai 100 dolar AS, merupakan salah satu faktor bagi BI untuk sementara tetap mempertahankan tingkat bunga BI Rate. Jadi apa yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2007 bahwa BI Rate bisa dibawah delapan persen atau minimal delapan persen tidak mencapai sasaran, karena kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan, katanya. Apalagi, lanjut Kostaman, laju inflasi bulan Desember 2007 diperkirakan juga akan meningkat, mengingat masyarakat akan aktif berbelanja menjelang hari Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, bunga BI Rate pada akhir tahun ini akan masih bertengger di level 8,25 persen, ucapnya. Gejolak harga minyak mentah, kasus subprime mortgage (krisis gagal bayar sektor perumahan) di AS, membuat pertumbuhan ekonomi global semakin melesu. Amerika Serikat sendiri saat ini sedang berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang melesu dengan menurunkan tingkat suku bunganya. "Kami yakin BI akan tetap mempertahankan suku bunganya, sekalipun bank sentral AS akan kembali menurunkan suku bunganya," katanya. Menurut dia, pemerintah saat ini sangat fokus terhadap pertumbuhan ekonomi, dan mempersiapkan diri dalam menghadapi kenaikan harga minyak mentah hingga 100 dolar AS per barel. Apabila harga minyak mentah dunia mencapai angka 100 dolar AS, pemerintah telah mempersiapkan anggarannya sebesar Rp75 triliun lebih, katanya. Sementara itu, Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga mengatakan, BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin, apabila bank sentral AS (The Fed) telah menurunkan suku bunganya. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunganya 25 basis poin menjadi 4,00 dari sebelumnya 4,25 persen, katanya. BI, menurut dia, akan berani menurunkan suku bunga acuan itu sebesar 25 basis poin, kalau melihat laju inflasi Nopember 2007 yang turun menjadi 0,18 persen dari sebelumnya 0,79 persen. Jadi, ia menambahkan, target BI Rate untuk mencapai delapan persen pada akhir tahun ini tercapai. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007