"Malam ini ada sekitar tiga rumah yang melaksanakan kenduri arwah," kata Ibrahim, tokoh masyarakat sekaligus pemimpin doa kenduri arwah desa setempat.
Menurut Ibrahim, sejak seminggu menjelang puasa, ada saja warga di kampungnya yang secara bergantian melaksanakan kenduri. Hajatan pada umumnya dilaksanakan pada malam hari selepas shalat Maghrib atau Isya, kendati ada juga yang menggelarnya di siang hari.
"Sudah menjadi tradisi turun-temurun di sini kalau mau puasa," ujarnya.
Pria yang akrab disapa awang itu menjelaskan, kenduri arwah bertujuan untuk mendo'akan para arwah keluarga atau sanak saudara dari pihak yang menggelar kenduri tersebut.
"Harapannya semoga keluarga atau sanak saudara yang telah meninggal dunia mendapatkan tempat mulia di sisi Allah SWT," imbuhnya.
Di samping itu, kata dia, kenduri arwah ini juga merupakan ajang untuk berbagi rezeki dan bersilaturrahmi dengan sesama penduduk di kampung. Sebab, acara kenduri melibatkan warga dan tetangga di lingkungan sekitar.
Dia menambahkan, pada praktiknya kenduri arwah dilengkapi tahlil dan do'a yang dipimpin langsung oleh pemimpin do'a.
Setelah itu, katanya, pihak yang menggelar kenduri akan menjamu tamu yang hadir dengan jamuan hidangan berupa nasi dan lauk-pauk, kuih-muih, serta minuman tawar dan manis.
Makanan dihidangkan dalam sebuah nampan dan dapat disantap sebanyak empat hingga lima orang.
Pewarta: Ogen
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019