Targetnya untuk mengamankan pasokan dan menstablikan harga bawang putih nasional, terutama saat puasa dan Lebaran tahun ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian telah menerbitkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) untuk bawang putih bagi 19 importir swasta dengan total volume pengajuan mencapai 245.000 ton.
"Kementan baru saja merilis kembali terbitnya rekomendasi impor bawang putih. Targetnya untuk mengamankan pasokan dan menstablikan harga bawang putih nasional, terutama saat puasa dan Lebaran tahun ini," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura.Ditjen Hortikultura Kementan Yasid Taufik dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Yasid menjelaskan rekomendasi impor tersebut dikeluarkan bagi pelaku usaha yang secara aktif dan kooperatif melaksanakan kewajiban tanamnya sesuai aturan. Dari 19 importir, 11 importir telah mendapatkan penerbitan RIPH dengan pengajuan 125.000 ton.
Ia menambahkan dalam waktu dekat pasokan bawang putih nasional segera digelontorkan setidaknya 60.000 ton dari China dan sudah mulai masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta.
Jumlah ini merupakan rangkaian realisasi pemasukan 115.000 ton bawang putih sesuai persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan.
Agar pemasukan bawang putih dapat dilakukan lebih cepat, proses administrasi di pelabuhan akan didukung dengan bantuan Bea Cukai dan Badan Karantina Pertanian.
"Begitu masuk, langsung digelontorkan ke pasar induk dan ritel l nasional secepatnya agar harga bisa ditekan. Pemerintah memastikan masyarakat kebutuhan bawang putih untuk puasa dan Lebaran tercukupi," katanya.
Impor bawang putih masih akan berlangsung hingga 2021 dengan tetap memacu produksi bawang putih lokal melalui program APBN dan kebijakan wajib tanam importir. Targetnya, ketergantungan pada impor bawang putih bisa berhenti pada 2021.
Seiring proses menuju swasembada, Kementan mulai menyaring dan memilah importir yang konsisten menjalankan wajib tanam.
Data Kementan menyebutkan luas tanam bawang putih tahun 2018 mencapai 8.000 ha lebih, naik sekitar 400 persen dari luas tanam sebelumnya yang bertengger di angka 2.000 ha setahun.
Sampai 2020 ditargetkan luas tanam bawang putih mencapai 20.000-60.000 ha. Puncaknya pada 2021, direncanakan penanaman seluas lebih dari 80.000 ha untuk memenuhi kebutuhan bawang putih nasional.
Sentra-sentra penanaman tersebar di 110 lebih kabupaten se-Indonesia, di antaranya Aceh Tengah, Humbang Hasundutan, Solok, Kerinci, Cianjur, Majalengka,Tegal, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Karanganyar, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Tabanan, Lombok Timur, Bantaeng, Enrekang hingga Minahasa Selatan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019