Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memotivasi warga eks lokalisasi Moroseneng agar mau membuka usaha dan bergabung dengan Pahlawan Ekonomi saat membuka acara pelayanan terintegrasi di Jalan Klakah Rejo Gang Lebar RT03, RW09, Kelurahan Klakah Rejo, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Jatim, Jumat.
"Saya memang ingin menyemangati warga di sini, bahwa dengan kesungguhan dan kemauan, ternyata bisa, tidak perlu dia orang berpendidikan tinggi, tapi kalau mau, ternyata dia bisa juga," kata Wali Kota Risma
Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda merupakan salah satu program andalan Pemkot Surabaya untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan.
Risma mengundang Aminah salah satu anggota Pahlawan Ekonomi Surabaya yang saat ini sudah sukses dengan produknya yang bernama Selendang Semanggi. Aminah, selaku pemilik produk itu menceritakan asal muasalnya yang dulunya berdagang semanggi keliling kampung.
Sambil berkaca-kaca mengenang masa lalunya, ia pun menceritakan bahwa usahanya itu semakin sukses setelah bergabung dengan Pahlawan Ekonomi dan selalu dibimbing oleh mentor-mentor yang professional.
"Beliau ini bukti nyata bahwa kita semua bisa asalkan kita mau berusaha dan bekerja keras. Dulu dia juga merintisnya dari kecil, tapi sekarang produknya sudah masuk di toko swalayan dan sekarang mobilnya sudah dua," kata Risma.
Setelah panjang lebar menyemangati warga, terutama ibu-ibu yang ada di eks lokalisasi itu, Wali Kota Risma kemudian berbicara secara khusus dengan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang turut hadir di acara itu.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu menjelaskan bahwa tas yang bagus, sepatu yang bagus dan baju yang bagus tidak menjamin dan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan dan kepintaran.
"Oleh karena itu, jika kalian tidak punya sepatu bagus, tas bagus dan baju bagus tidak usah merengek-rengek kepada orang tuanya, karena itu tidak menjamin kalian akan juara kelas dan sukses," kata dia.
Menurut dia, kesuksesan itu sejatinya tergantung anak-anak itu sendiri, karena seorang guru dan orang tuanya hanya membantu untuk mencapai kesuksesan itu. Apalagi, ke depan anak-anak Surabaya itu akan bersaing dengan anak-anak di luar negeri, bukan lagi anak-anak yang ada di dalam negeri.
"Jadi, tidak perlu galau dan putus asa kalau hanya karena putus dengan pacarnya, itu kecil. Masih banyak yang harus kalian capai. Mulai sekarang tidak boleh lengah, maju dan maju lagi," katanya.
Seusai acara itu, Wali Kota Risma sengaja membakar semangat warga di eks lokalisasi Moroseneng itu supaya mereka mau menjadi pelaku usaha. Ia pun yakin bahwa dengan kesungguhan dan kemauan akan bisa menjadi pengusaha.
Risma juga menambahkan mulai saat ini hingga akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya dua periode, akan terus mengkampanyekan ekonomi. Sebab, Kota Surabaya ini sudah dibangun sedemikian rupa, sehingga dia ingin yang menikmati infrastruktur ini adalah warga Kota Surabaya sendiri, bukan orang lain.
"Jadi mulai sekarang sampai nanti jabatan saya berakhir, saya akan kampanye terus soal ekonomi, karena kita sudah bangun Surabaya sedemikian rupa, infrastruktur sudah bagus, kalau masyarakatnya tidak gerak, maka yang menikmati infrastruktur ini adalah orang lain. Nah, saya tidak mau seperti itu, saya ingin yang nikmati infrastruktur dan perkembangannya adalah warga Surabaya," katanya.
Sementara itu, Camat Benowo Muslich Hariadi mengaku sangat senang acara ini bisa digelar di wilayahnya, apalagi antusias warga sekitar sangat tinggi, sehingga hampir semua pelayanan yang disediakan bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
"Kami memang woro-woro bahwa akan ada acara ini dan ternyata warga sangat antusias. Kami sangat bersyukur, apalagi ini merupakan eks lokalisasi yang terus kami kembangkan perekonomiannya," katanya.*
Baca juga: Risma ajak warga Surabaya terapkan "long life learning"
Baca juga: Risma apresiasi mahasiswa jadi pendamping anak putus sekolah
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019