"Pesawat Cessna 402 ini akan sangat berguna untuk praktek terutama (bidang) Aeronautika dan Teknik Dirgantara karena mereka bisa belajar berbagai macam pesawat," kata Ketua STTKD Yogyakarta Marsda TNI (Purn) Udin Kurniadi usai serah terima hibah pesawat Cessna 402 di STTKD Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, mahasiswa STTKD akan bisa belajar berbagai macam pesawat, sehingga bisa membandingkan bagaimana macam-macam pesawat dan cara merawat maupun cara pemeliharaan serta menambah pengetahuan tentang kedirgantaraan.
Dia mengatakan, pesawat Cessna 402 itu teknologi masih sistem engine dan bukan turbo, sehingga nanti STTKD akan mengadakan pembelajaran yang khusus untuk sistem engine guna memperdalam pengetahuan tentang jenis pesawat itu.
"Mereka bisa ambil ujian 'lesson' di perhubungan, karena sudah langka yang punya lesson sistem engine ini. Jadi ini (Cessna) menambah fasilitas praktek dengan 'double engine' sistem. Saya kira sudah mumpuni untuk belajar," katanya.
Marsda TNI (Purn) Udin Kurniadi juga mengatakan, dengan hibah pesawat Cessna 402 itu tentu ada kerja sama yang positif dari STTKD Yogyakarta dengan PT Whitesky Aviation, diantaranya lulusan sekolah ini bisa bekerja di perusahaan maskapai penerbangan itu.
"Banyak yang bekerja di sana, mereka juga hampir manajer levelnya, jadi hampir semua perusahaan penerbangan itu ada alumni STTKD baik di dalam maupun luar negeri. Dan memang cita-cita kita 10 sampai 20 tahun ke depan bisa kuasai seluruh penerbangan," katanya.
Sementara itu, CEO PT Whitesky Aviation, Denon Berriklinsky Prawiraatmadja mengatakan, pesawat Cessna 402 dihibahkan ke STTKD Yogyakarta tujuannya supaya perusahaan bisa memberikan kontribusi terhadap pendidikan aviasi yang pasti.
"Sehingga melalui generasi-generasi muda ini kita ikut berpartisipasi bukan hanya sebagai maskapai, tapi juga sebagai manufaktur, itu harapan saya secara khusus. Marena melalui hibah pesawat Cessna ini ada banyak teknologi yang bisa dipelajari adik-adik," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini kebanyakan teknologi daripada pesawat itu sudah banyak migrasi ke digital, sehingga disamping secara mekanik juga STTKD perlu memberikan SKS (satuan kredit semester) dalam pengetahuan tentang mekanik, baik dasar maupun advance.
"Melalui pesawat yang baru ini diharapkan juga bisa memberikan satu mata pelajaran tentang avionic, karena kalau kita lihat sekarang ini bukan hanya pesawat, mobil juga banyak yang menggunakan teknologi digital," katanya.
"Dan saya sampaikan kepada pimpinan STTKD supaya adik-adik (mahasiswa) ini juga diperkenalkan terhadap bagaimana caranya mempelajari teknik pesawat melalui digital," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019