"Program pelatihan yang kami berikan ini merupakan perintah dari pimpinan dari Markas Besar TNI AD, yakni untuk membina para putra putri terbaik yang ada di daerah," kata Dandim 1207/BS Pontianak, Kolonel (Arm) Stefie Jantje Nuhujanan, di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, dengan berbagai macam aturan yang ada saat ini, maka Kodim 1207/BS melakukan pendataan terhadap para peminat masuk TNI melalui program pelatihan. "Program ini sebenarnya diprioritaskan untuk putra putri daerah khususnya di Kalbar ini, yang tentunya dengan persyaratan pembuktian seperti KTP dan sebagainya," kata dia.
Jajaran Kodim 1207/BS hingga tingkat Babinsa, ujar dia, selama ini secara aktif mengajak para pemuda pemudi untuk masuk TNI baik itu calon tamtama, calon bintara, dan calon taruna Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Namun itu tidak bisa hanya "comot" saja, namun mereka yang dipersiapkan baik fisik, kesehatan dan psikologis melalui program itu.
"Di program ini, kami mempersiapkan peserta dari fisik dan kesehatannya, yakni mengecek kesehatannya di rumah sakit terdekat untuk melihat apa saja kekurangannya. Bila peserta itu terdapat penyakit kalau bisa di obati maka harus segera diobati," katanya.
Ia menambahkan, untuk psikologi pihaknya mendatangkan tim Dinas Psikologi TNI AD dari Bandung. Intinya semua harus dipersiapkan agar peserta saat mendaftar dan ikut seleksi, peserta dalam kondisi sudah siap bisa dan mendapat hasil maksimal.
Untuk tenaga pelatih, menurut dia, Kodim 1207/BS memiliki beberapa pelatih yang memang memiliki kualifikasi pelatih, seperti pelatih jasmani dan sebagainya.
"Dengan mempersiapkan diri, peserta dapat melihat kemampuan diri apakah memenuhi syarat masuk TNI atau tidak. Jadi tidak ada istilahnya masuk TNI-AD itu bayar, sehingga kalau masih ada yang bilang masuk TNI AD itu bayar saya tegaskan itu hoaks," katanya.
Baca juga: RindamXVIII Kasuari gelar pendidikan perdana
Baca juga: TNI Buka Pendidikan Perwira untuk Sarjana
Pewarta: Slamet Ardiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019