Apalagi beras, sekarang sudah 2,1 juta ton, gula sudah banyak, jagung masih, jadi minyak kita punya stok 2 juta sekian, jadi sudah mumpuni lahJakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa pasokan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang bulan puasa sudah mencukupi.
"Secara umum sembilan bahan pokok semuanya sudah siap," kata Budi Waseso (Buwas) di lingkungan istana kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Buwas menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo membahas Persiapan Menghadapi Idul Fitri.
"Apalagi beras, sekarang sudah 2,1 juta ton, gula sudah banyak, jagung masih, jadi minyak kita punya stok 2 juta sekian, jadi sudah mumpuni lah," kata Buwas.
Dengan kecukupan suplai bahan pangan tersebut, operasi pasar, menurut Buwas, belum diperlukan.
"Sementara ini tidak ada operasi pasar, kalau lihat saja gejolak nanti harga naik karena kebutuhan banyak, kita langsung turunkan operasi untuk intervensi. Daging ayam sudah punya banyak, daging kerbau sudah punya banyak, tinggal nunggu perintah nanti, begitu ada kenaikan yang signifikan yang meresahkan masyarakat, ya kita turunkan," ungkap Buwas.
Daging kerbau itu, menurut Buwas, diimpor dari India sebanyak 7.000 ton sebagai persiapan bulan puasa.
"Sedangkan kalau untuk beras lokal memang masa panen belum maksimal karena ada masalah cuaca tapi sambi berjalan sekarang kita rata-rata 11.000 ton per hari. Saya kira itu masih banyak dan akan meningkat," kata Buwas.
Dengan cadangan beras sebesar 2,1 juta ton, Buwas menjamin stok tersebut akan terus mencukupi.
"Karena sekarang kebutuhan beras di pasar melimpah, sekarang di pasar induk Cipinang kan melimpah, tidak mungkin disuplai lagi, di wilayah-wilayah semua sekarang lagi melimpah. Jadi Bulog tidak perlu operasi pasar sementara ini karena jumlahnya banyak," kata Buwas.
Beras impor pun, menurut Buwas, hanya dialirkan ke Kalimantan dan Sumatera Barat.
"Dulu kan saya waktu pertama kali menjabat, beras tidak akan impor saya tahan yang dulu, saya tolak impor kan? Nah ramai. Terus orang pada tidak percaya, ini Pak Buwas ngarang-ngarang seolah-olah kan kita asbun, asal bunyi. Prediksi saya betul, buktinya hari ini kan kecil persentasenya beras impor kepakai, tidak sampai 150.000 yang dipakai itu pun kita distribusikan ke tempat-tempat tertentu," kata Buwas.
Selanjutnya, pemerintah akan mengatur soal masa tanam dan masa panen agar tidak perlu mengimpor namun tidak perlu juga khawatir kekurangan.
"Tidak perlu khawatir kekurangan, seperti bawang merah kan, cabai, tinggal kita 'me-manage' kapan mulai tanamnya, kapan prediksi mulai panennya, sehingga kebutuhan itu tidak terus sekarang kosong, besok panen raya, jadi harganya 'drop' tapi harus diatur per wilayah itu," kata Buwas.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019