Karimun (ANTARA News) - HIV/AIDS berdampak negatif pada sektor sosial,ekonomi dan politik sehingga Pemerintah Kabupaten Kabupaten seharusnya meredam dengan peraturan wajib menggunakan kondom di lokalisasi pekerja seks komersial.
Perda wajib kondom di tempat khusus itu akan menekan laju penyebaran penyakit tersebut, kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupatean Karimun, Erwan pada Hari AIDS Internasional, Sabtu.
Upaya untuk meredam perkembangan penyakit itu harus menjadi salah satu program prioritas pemerintah, katanya.
Saat ini di Karimun tercatat 140 penderita HIV, 87 orang di antaranya positif AIDS. Dari total penderita itu sekitar 72 persen adalah pria beristri.
Berdasarkan rumus Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), kalau ada 1 penderita HIV/AIDS terdeteksi berarti sudah ada 100 penderita HIV/AIDS terselubung.
"Itulah yang dimaksud dengan jumlah penderita AIDS ibarat fenomena gunung es," jelasnya
Di Karimun ada 1.400 orang PSK yang masuk dalam kelompok masyarakat berisiko tinggi penularan HIV/AIDS.
Ketua KPA Kabupaten Karimun, Nurdin Basirun mengatakan semua unsur juga perlu dilibatkan melaksanakan upaya penanggulangan.
Sekretaris KPA Kabupatean Karimun mengatakan, pintu utama penyebaran HIV/AIDS adalah hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik pecandu nakoba.
Epidemi HIV & AIDS sudah begitu mengglobal, tidak hanya pada kelompok berisiko tinggi saja seperti PSK, tapi sudah merambah kaum ibu, anak-anak, dan masyarakat umum.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007