Singapura (ANTARA News) - Sekitar 6 ribu orang warga Singapura ikut dalam tes HIV tes untuk menemukan virus yang menyebabkan penyakit AIDS penyakit yang belum ada penangkalnya demikian laporan dari pemerintah kota Singapura. Angka tersebut merupakan angka yang diperolah selama kurun waktu sembilan bulan pertama sepanjang tahun 2007, yang mencerminkan meningkatnya kesdiaan warga Singapura untuk ikut tes secara tidak disebutkan identitasnya, dengan cara yang cepat demikian dikatakan pihak kantor Departemen Kesehatan. Menjelang akhir Oktober terdapat 365 orang warga Singapura yang hasil tes HIVnya positif jumlah yang selisih satu angka dengan jumlah total pada tahun 2006, harian the Strait Times melaporkan. Lebih dari separuh jumlah diatas berada dalam stadium infeksi lanjut, departemen Kesehatan Singapura melaporkan. Lebih dari dua per-tiga dari mereka yang hasil tes HIVnya positif dalam waktu paruh pertama tahun 2007 terinfeksi virus tersebut melalui hubungan heteroseksual, sementara kurang dari seperempat jumlah tersebut adalah kelompok homoseksual. Sembilan dari 10 pengidap HIV dalam kisaran usia 20 hingga 59 tahun. Hasil tes yang diketahui pada satdium dini akan dapat memberikan kesempatan pengfidap HIV untuk segera berobat dan mereka dapat hidup secara normal dan dalam usia harapan untuk bertahan hidup yang lebih panjang. "Untuk mendiagnosa HIV tidaklah merupakan hal yang rumit," kata Dr. Roy Chan Ketua Gerakan Aksi Untuk AIDS . "Semakin cepat kita mengetahui seseorang positif HIV maka hal itu lebih mudah untuk ditangani." Roy Chan mengatakan sikap masyarakat Singapura saat ini masih cenderung untuk menunda pemeriksaan tes HIV sehingga menimbulkan kendala untuk penangannya. Tes HIV yang cepat kini dapat dilakukan di lebih 100 klinik sejak Agustus lalu dan jumlah itu akan terus ditingkatkan, demikian DPA.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007