Pagi ini mata uang kuat Asia utama, yen dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar AS...
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi kembali terkoreksi seiring pelemahan mata uang kuat Asia.
Rupiah melemah 33 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.285 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.252 per dolar AS.
"Pagi ini mata uang kuat Asia utama, yen dan dolar Hong Kong dibuka melemah terhadap dolar AS yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah ," kata Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat.
Dari eksternal, bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) masih pertahankan suku bunganya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 30 April-1 Mei 2019 lalu pada level 2,25 persen-2,5 persen di tengah data-data ekonomi AS yang kembali solid. Angka pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 tercatat 3,2 persen (tahun ke tahun) dengan angka ketenagakerjaan yang masih menguat.
Sentimen konsumen AS pada April direvisi lebih tinggi, mengkonfirmasi pengeluaran konsumen AS yang mencatatkan angka tertingginya selama 9,5 tahun terakhir. Indeks manufaktur dari The Markit juga naik, walaupun survey ISM mencatat aktivitas pabrik tumbuh terendah dalam 2,5 tahun terakhir.
"The Fed memberikan sinyal ‘bersabar’ untuk kebijakan selanjutnya, menunggu perkembangan data-data. Sebelumnya The Fed dalam notulensi untuk FOMC Maret menyebutkan, tahun ini The Fed tidak menaikkan suku bunganya," ujar Lana.
Lana memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara Rp14.260 per dolar AS hingga Rp14.280 per dolar AS.
Baca juga: Analis: Meski dibuka melemah, IHSG berpotensi menguat hari ini
Baca juga: Kurs dolar AS diperkirakan lebih kuat pada perdagangan di Asia
Baca juga: Harga emas jatuh terendah dalam empat bulan pasca-pernyataan Fed
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019