Kami akan mengevaluasi setelah tujuh hari berlaku karena ada masukan merasa enggak perlu dinaikkan karena kemahalan
Jakarta (ANTARA) - Berita-berita ekonomi menarik kemarin, mulai dari Menko Perekonomian ungkap inflasi 0,44 persen pada April akibat panen yang terlambat hingga Menteri Perhubungan akan mengevaluasi tarif ojek daring (online).
Berikut tujuh berita ekonomi penting kemarin yang masih layak simak.
1. Darmin: Inflasi April 2019 karena panen komoditas terlambat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa tingkat inflasi April 2019 sebesar 0,44 persen dikarenakan panen komoditas yang terlambat.
"Kenapa? Pertama, karena panen kita pada tahun ini agak terlambat, beras panennya terlambat, begitu juga cabai dan bawang merah," ujar Darmin.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
2. Menko Perekonomian: Indonesia-UE akan bentuk tim bersama terkait sawit
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa Indonesia dan Uni Eropa (UE) akan membentuk tim bersama terkait sawit.
"Mulai sekarang sampai dengan tahun 2021 kita akan membentuk tim bersama dengan Uni Eropa," ujar Darmin.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
3. Baru berlaku, Kemenhub akan evaluasi tarif ojek daring
Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi tarif ojek daring pada pekan depan yang sudah mulai berlaku pada 1 Mei 2019 karena ada masukan dari masyarakat bahwa tarif baru tersebut kemahalan.
“Kami akan mengevaluasi setelah tujuh hari berlaku karena ada masukan merasa enggak perlu dinaikkan karena kemahalan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
4. Harapan BPS terhadap tarif angkutan udara
Badan Pusat Statistik (BPS) mengharapkan adanya upaya untuk menurunkan tarif angkutan udara yang sudah memberikan kontribusi kepada laju inflasi nasional sejak November 2018.
"Mudah-mudahan ada kebijakan yang dapat menurunkan harga tiket pesawat karena pasti akan melonjak pada puasa dan lebaran," ujar Suhariyanto.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
5. Pemerintah genjot industri padat karya berorientasi ekspor
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah tengah fokus menggenjot kinerja industri padat karya berorientasi ekspor, karena dinilai berperan penting dalam memperkuat struktur perekonomian saat ini.
“Kita punya beberapa sektor unggulan, seperti industri tekstil, pakaian, dan alas kaki. Selain itu yang berbasis lifestyle, seperti industri kerajinan, perhiasan dan furnitur, juga punya potensi untuk lebih menjangkau pasar ekspor yang lebih luas lagi,” kata Airlangga.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
6. Pertamina siapkan 8 juta tabung LPG awal Ramadhan
PT Pertamina (Persero) menyiapkan tambahan alokasi LPG tiga Kg sebesar 14 persen dari kondisi normal yang sekitar 21 ribu MT (ekuivalen dengan 7 juta tabung LPG 3 Kg) menjadi 24 ribu MT (ekuivalen dengan 8 juta tabung LPG 3 Kg) per hari pada pekan pertama Ramadhan 1440 H.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, penambahan 3 Ribu MT LPG (ekuivalen 1 juta tabung LPG 3 Kg) ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan LPG 3 kg di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik mengingat frekuensi penggunaan akan cenderung meningkat.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
7. OJK tidak berwenang tolak hasil audit laporan keuangan Garuda
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menolak atau overruled hasil audit laporan keuangan maskapai Garuda Indonesia yang dilakukan akuntan publik.
"OJK tidak memiliki kewenangan untuk menolak hasil audit yang telah dilakukan oleh akuntan publik, kebenaran itu tentunya nanti ada pada asosiasi profesi yang melakukan verifikasi hal tersebut," ujar Wimboh.
Detail berita lebih lanjut lihat di sini
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019