"Menurut info dari kementerian, dermaga apung itu akan dibangun tahun ini," ungkap Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Budi daya dan Perbenihan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Baubau, Ahman Basaruddin, di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat.
Dikatakan, dermaga berukuran yakni lebar sekitar dua meter dan panjang 80 meter menjorok ke laut tersebut berlokasi di Kelurahan Liwuto Kecamatan Kokalukuna.
"Koordinat awalnya itu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wameo Kecamatan Batupoaro, namun dialihkan ke Liwuto Puma setelah Direktorat Ruang Laut KKP melakukan peninjauan lapangan pada 2017," jelasnya.
Dia menuturkan Direktorat Ruang Laut KKP terpaksa memindahkan rencana pembangunan dermaga apung ke Liwuto Puma karena di area TPI Wameo rawan dihantam ombak besar setiap musim barat.
"Biaya pembangunannya sekitar Rp1 miliar lebih. Tapi, itu yang laksanakan dari KKP langsung. Kita hanya menerima manfaat di sana," tukasnya.
Menurutnya, fungsi dari dermaga apung itu selain menjadi lokasi wisata, juga sebagai tempat berlabuh kapal nelayan dan tempat bongkar muat penumpang kapal angkutan tradisional jurusan Puma-Baubau.
"Pengerjaan fisiknya kemungkinan akan Mei atau Juni tahun ini. Mudah-mudahan itu jadi direalisasikan," kata Ahman.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019