Federal Reserve AS pada Rabu (2/5/2019) membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah dan mengabaikan kekhawatiran tentang inflasi yang lemah, karena bank sentral melihat tidak perlu mengubah pendekatan "sabar" pada pergerakan suku bunga.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), komite pembuat kebijakan The Fed, memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga federal fund di 2,25 persen hingga 2,50 persen, bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.
The Fed mencatat bahwa pasar tenaga kerja "tetap kuat" dan aktivitas ekonomi "naik pada tingkat yang solid" sejak Maret, sementara pertumbuhan belanja rumah tangga dan investasi tetap bisnis "melambat" pada kuartal pertama.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,14 persen menjadi 97,8228 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1175 dolar AS dari 1,1194 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3027 dolar AS dari 1,3044 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6997 dolar AS dari 0,7011 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,49 yen Jepang, lebih rendah dari 111,59 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0193 franc Swiss dari 1,0181 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3470 dolar Kanada dari 1,3450 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga emas jatuh terendah dalam empat bulan pasca-pernyataan Fed
Baca juga: Harga minyak jatuh, investor khawatir kelebihan pasokan global
Baca juga: Bursa saham Spanyol rontok, Indeks IBEX 35 ditutup jatuh 152,40 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019