Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah sulit menerbitkan Kuasa Penambangan (KP) untuk komoditas zircon di Bangka Belitung, karena bahan galian golongan B itu merupakan produk ikutan dari bijih timah.
"Saya rasa KP untuk zircon tak perlu diterbitkan. Akan lebih baik lagi pengusaha pemilik KP timah bermitra dengan pengusaha zircon, agar tidak tumpang tindih pemberian KP-nya," kata Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Sumber Daya, Dinas Pertambangan dan Energi Bangka Belitung, Wawan Hernawan, Jumat.
KP untuk zircon baru akan diterbitkan bila dari hasil penelitaan zircon merupakan produk utama sedangkan timah sebagai produk ikutan.
Faktanya untuk mengetahui hal itu diperlukan survei dan penelitian mendalam, sedangkan 60 persen wilayah Bangka di luar kawasan hutan sudah merupakan milik KP PT. Timah dan PT. Kobatin.
Ketua Asosiasi Zircon Indonesia (AZI), Tubagus Budi Tikal, mengatakan, dalam beberapa kasus, pengusaha yang bermaksud melakukan ekspor sering harus berhadapan dengan aparat penegak hukum akibat tidak adanya surat bukti kepemilikan KP ataupun bermitra dengan pemilik KP.
Ia menyatakan, beberapa waktu lalu satu kapal membawa ribuan metrik ton zircon dari Bangka ditahan di Kepulauan Riau akibat tidak bisa memperlihatkan KP ataupun surat kemitraan dengan pemilik Timah.
Budi Tikal menegaskan, pemerintah harusnya bisa menerbitkan KP bagi pengusaha zircon bila diketahui dalam suatu kawasan banyak mengandung bahan galian tersebut.
Ia mengatakan, penegakan hukum terhadap pelaku pelanggar makin tegas, hingga pengusaha zircon jadi takut dalam beraktivitas.
Potensi zircon berada di wilayah-wilayah pertambangan timah sebagai mineral ikutan timah. Zircon dimanfaatkan negara-negara industri untuk bahan-bahan tahan panas dan tahan goresan, pelabur keramik, pelapis jam, permata dan kristal.
Sebagai daerah kaya mineral timah, wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki zircon, hanya saja kandungannya kecil, sehinga kapasitas ekspornya juga kecil.
Pengusaha di Bangka Belitung setiap bulannya mampu menghasilkan sebanyak 2.000 ton Zircon dan selanjutnya diekspor ke Cina, Taiwan, Malaysia, Singapura dan negara Eropa. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007