Bersama industri tekstil dan pakaian, industri alas kaki pun dipersiapkan untuk memasuki era industri 4.0 agar lebih berdaya saing globalJakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mencatat tren laju pertumbuhan kelompok industri alas kaki, kulit dan barang dari kulit terus meningkat setiap tahunnya, seperti 2018 tumbuh 9,42 persen naik dibanding 2017 sebesar 2,22 persen.
“Capaian tahun lalu merupakan pertumbuhan tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Ini tanda juga bahwa iklim usaha di Indonesia masih tetap kondusif seiring dengan tekad pemerintah untuk terus memberikan kemudahan perizinan usaha dan insentif yang menarik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menperin menyampaikan, industri alas kaki merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mendapat prioritas pengembangan dari pemerintah.
Pasalnya, tergolong industri padat karya dan berorientasi ekspor sehingga memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
“Bersama industri tekstil dan pakaian, industri alas kaki pun dipersiapkan untuk memasuki era industri 4.0 agar lebih berdaya saing global. Hal ini sejalan dengan implementasi roadmap Making Indonesia 4.0,” tuturnya.
Sumbangsih nyata dari industri alas kaki, lanjutnya, seperti capaian ekspor alas kaki nasional yang mengalami peningkatan hingga 4,13 persen, dari tahun 2017 sebesar 4,91 miliar dolar AS menjadi 5,11 miliar dolar AS di 2018.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga ikut naik, dari tahun 2017 sebanyak 795 ribu orang menjadi 819 ribu orang di 2018.
“Kita punya potensi yang cukup besar, dengan jumlah industri alas kaki sebanyak 665 perusahaan, produksi kita sudah menembus hingga 1,41 miliar pasang sepatu atau berkontribusi 4,6 persen dari total produksi sepatu dunia,” papar Airlangga.
Melalui capaian tersebut, Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai produsen alas kaki di dunia setelah China, India, dan Vietnam.
Lebih lanjut, seiring akan adanya investor masuk di Indonesia, industri alas kaki di Tanah Air diyakini semakin meningkat kapasitas produksinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sekaligus menjadi substitusi impor serta mengisi pasar ekspor.
Baca juga: Produksi sepatu Indonesia duduki peringkat ke-4 dunia
Baca juga: Menperin bidik ekspor alas kaki capai 6,5 miliar dolar AS
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019