Padang (ANTARA) - Sumatera Barat membutuhkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) dan dana bantuan lainnya dari pemerintah pusat untuk memaksimalkan pembangunan di berbagai bidang karena tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan asli daerah yang relatif kecil.
"Sumbar tidak punya sumber daya alam tambang yang melimpah. Potensi panas bumi juga belum tergarap maksimal, sehingga PAD hanya mengandalkan pajak kendaraan bermotor. Agar pembangunan maksimal, butuh bantuan pusat," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Ia mengemukakan hal itu saat menyambut kunjungan kerja rombongan anggota Komisi X DPR RI di Padang, Kamis.
Ia menyebutkan komisi X membidangi beberapa bidang di antaranya pendidikan, olahraga dan pariwisata.
Sumbar memiliki potensi yang baik dalam beberapa bidang itu dan ia berharap Komisi X DPR RI bisa membantu mengembangkan potensi yang ada di daerah ini.
"Dari semua bidang itu, pariwisata adalah prioritas dan kita sangat serius untuk mengembangkannya. Kita berharap dukungan dari DPR," katanya.
Pimpinan rombongan Komisi X, Hetifah Sjaifudian menyebut pihaknya telah mendengarkan dan mencatat semua aspirasi yang disampaikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemprov Sumbar terkait persoalan yang ada di daerah tersebut.
Aspirasi itu akan menjadi bahan untuk dibawa ke dalam rapat bersama kementerian terkait.
"Kami di Komisi X sekarang akan terus memperjuangkan aspirasi, setidaknya hingga Oktober 2019 saat anggota DPR yang baru dilantik," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI asal Sumbar Endre Saifoel menambahkan, masih ada berapa program yang akan dibawa ke Sumbar terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan program beasiswa.
"Program beasiswa ini memang telah berjalan, namun akan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita, apalagi beasiswa ini diperuntukkan bagi mereka yang berprestasi, tapi kurang mampu dari segi finansial. Ini yang harus kita bantu, agar program ini perlu tersebar secara merata," katanya.
Selain itu, di Sumbar banyak produk kerajinan yang dapat meningkatkan perekonomian, bahkan sangat menjual, seperti tenun. Ini yang harus didorong agar diberikan modal dan bantuan pemasaran.
"Untuk itu, kita ingin Badan Ekonomi Kreatif dapat menfasilitasi perajin yang ada di Sumbar," katanya.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019