Jakarta (ANTARA) - Maskapai komersial Uzbekistan Airways resmi melayani penerbangan langsung rute Tashkent-Jakarta, yang ditandai dengan pendaratan perdana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu malam (1/5).
"Dengan pembukaan layanan penerbangan yang menghubungkan antara Jakarta dan Tashkent, ke depan diharapkan lebih banyak masyarakat di kedua negara untuk saling berkunjung, baik untuk keperluan bisnis, sosial maupun budaya," kata Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Ulugbek Rozukulov, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Penerbangan perdana tersebut, menggunakan pesawat jenis Boeing Dreamliner dari bandara Tashkent-Jakarta dengan waktu tempuh sekitar 11 jam. Adapun frekuensi penerbangan dijadwalkan sebanyak 2 kali seminggu.
Pesawat yang transit di Kuala Lumpur dan Singapura itu membawa sekitar 50 penumpang, yang mayoritas adalah warga Uzbekistan.
"Penerbangan Uzbekistan Airways diharapkan dapat mempererat hubungan kedua negara, terutama antara masyarakat Uzbekistan dengan Indonesia," ujar Ulugbek.
Sementara itu, Brand Ambasador Uzbekistan untuk Indonesia, Margianti mengatakan, pemerintah Uzbekistan sudah memperlakukan peraturan bebas visa ke beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia. Sebab, banyak wisatawan Indonesia yang ingin melancong ke negara di Asia Tengah tersebut.
"Dulu, perjalanannya sulit karena harus transit di Kuala Lumpur, transit di Incheon Airport, Korea Selatan, atau bisa lewat Istanbul," ujar Margianti.
Pemerintah Uzbekistan, menurut Margianti, berpandangan bahwa masyarakat Indonesia menyukai kegiatan keagamaan sekaligus memiliki tradisi berziarah ke makam. Uzbekistan mempunyai makam-makam imam besar, seperti Imam Bukhari, Imam Tarmizi, dan sebagainya.
"Masyarakat Indonesia umumnya semangat untuk menunaikan ibadah umrah, sehingga dapat diupayakan setelah umrah bisa mampir ke Uzbekistan," ujarnya.
Situs-situs sejarah Islam sebenarnya banyak terdapat di Uzbekistan. "Masyarakat Indonesia jika berziarah ke makam Imam Bukhari, sangat dihargai karena Indonesia punya sejarah di mana Soekarno menemukan makam itu," kata Margianti.
Wakil Rektor Universitas Gunadarma ini juga mengatakan, bahwa sebelum dibukanya penerbangan langsung Tashkent-Jakarta, banyak masyarakat Uzbekistan yang secara diam-diam berpesiar ke Indonesia.
Dengan adanya peresmian penerbangan ini, ia berharap wisatawan dari Uzbekistan semakin banyak datang ke Tanah Air.
Baca juga: Kemiripan sosial budaya jadi penguat hubungan Indonesia-Uzbekistan
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019