Personel Pos Pencarian dan Pertolongan Bima sudah bergerak untuk melakukan upaya pencarian menggunakan perahu karet bermesin,

Mataram (ANTARA) - KLM Pusaka Raya 07 kapal barang yang membawa beberapa jenis komoditas hasil pertanian dilaporkan tenggelam di sekitar Barat Daya perairan laut Gunung Sangeang Api, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis, sekitar pukul 04.30 WITA.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Nyoman Sidakarya di Mataram, Kamis, membenarkan peristiwa tersebut dan sudah memerintahkan Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Bima, untuk melakukan upaya pencarian terhadap dua orang anak buah kapal yang masih belum ditemukan.

"Personel Pos Pencarian dan Pertolongan Bima sudah bergerak untuk melakukan upaya pencarian menggunakan perahu karet bermesin," sebutnya.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram menerima laporan kecelakaan di laut tersebut dari Komandan Pos Polair Bima, Sumarlin.

Dari informasi yang diperoleh, KLM Pusaka Raya 07 yang mengangkut muatan bawang merah sebanyak 2.000 karung dan kacang tanah 500 karung berlayar dari Pelabuhan Tanjung Bima menuju Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (2/5), pukul 02.00 WITA.

Sebanyak lima anak buah kapal ikut dalam pelayaran tersebut.

Kapal kemudian tenggelam di Barat Daya Gunung Sangeang Api, sekitar pukul 04.30 WITA. Belum diperoleh informasi yang jelas penyebab tenggelamnya kapal tersebut.

Dari lima orang penumpang kapal, sebanyak tiga orang berhasil ditemukan selamat oleh anggota Pos Polair Bima, yakni nahkoda kapal bernama Sahar (40), alamat Desa Tarasu, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Selain itu, M Riski (21), asal Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lambata, Nusa Tenggara Timur, dan Sudirman alias yudi (25) dari Desa Tarasu, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Sementara dua anak buah kapal yang belum ditemukan adalah Sulkifli (35), asal Desa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan Daud (19), dari Alor Panter, Nusa Tenggara Timur.

Pewarta: Awaludin
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019