Untuk kedua kalinya jembatan penghubung antar kampung itu, putus akibat diterjang banjir. Tahun sebelumnya jembatan putus terbawa arus dan sudah diperbaiki, namun belum genap setahun sudah diterjang air bah lagi,

Cianjur (ANTARA) - Jembatan penghubung antar kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, putus akibat banjir bandang yang melanda kawasan tersebut setelah hujan deras dengan intensitas tinggi turun selama beberapa jam.

Putusnya jembatan tersebut menyebabkan aktifitas warga terganggu, ungkapkan Kelapa Desa Batulawang, Nana Rohendi di Batulawang, Kamis. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun selain jembatan dua rumah warga dilaporkan rusak akibat dihantam air bah.

"Untuk kedua kalinya jembatan penghubung antar kampung itu, putus akibat diterjang banjir. Tahun sebelumnya jembatan putus terbawa arus dan sudah diperbaiki, namun belum genap setahun sudah diterjang air bah lagi," tambahnya.

Hujan yang turun deras dengan intensitas lama, membuat debit air Sungai Cibeet yang mengalir dibawahnya meluap hingga merusak dan memutuskan jembatan yang setiap hari banyak dilalui kendaraan dan warga untuk beraktifitas.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Pemkab Cianjur, melalui kecamatan dengan harapan jembatan segera diperbaiki karena menghambat aktifitas warga, terutama aktifitas ekonomi," ujarnya.

Ia menjelaskan akibat tingginya curah hujan sejak tiga hari terakhir, juga menyebabkan longsor yang melanda sejumlah titik seperti Jalur Puncak II yang tertutup longsoran tebing sepanjang 8 meter dengan ketinggian 2 meter. Namun menjelang sore jalur tersebut sudah dapat dilalui, setelah warga bergotong royong menyingkirkan material longsoran.

"Sebagai daerah yang dikenal rawan bencana alam, kami bersama warga harus bekerja ekstra untuk meminimalisir terjadinya bencana. Bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana di Desa Batulawang, selalu diimbau agar waspada, terutama ketika hujan turun deras," terangnya.

Bahkan, tambah dia pihaknya selalu melakukan sosialisasikan ke warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk siap siaga dan segera mengunsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana serta mengutamakan keselamatan jiwa ketika terjadi bencana," jelasnya.

Dirinya berharap ada upaya penanganan cepat pasca bencana, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak, terutama perbaikan jembatan yang merupakan fasilitas utama warga dalam beraktifitas.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019