London (ANTARA News) - Bank of England (BoE) mengungkapkan rencana mereka untuk menyuntik 10 miliar pound ke pasar uang menyusul terus berlangsungnya krisis kredit global yang dipicu oleh krisis kerdit perumahan "subprime mortgage" di Amerika Serikat (AS). Langkah tersebut diumumkan pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB), menyusul peringatan gubernur bank sentral Inggris tersebut, Mervyn King, bahwa risiko pengetatan kredit yang lebih signifikan bakal terjadi di masa mendatang. Dalam pernyataannya, BoE menjelaskan dana tambahan itu bakal digunakan "untuk mengatasi kekhawatiran kondisi pasar keuangan bakal sangat ketat pada akhir tahun nanti dan memberi jaminan yang lebih besar bagi perbankan dalam mengelola likuiditas mereka." Suntikan dana akan dilakukan pada 6 desember dan dibayar kembali dalam lima pekan ke depan. Sedangkan pelepasan itu akan menggunakan suku bunga patokan BoE 5,75 persen. Berbicara kepada parlemennya, Menkeu Inggris, Alistair Darling, menganggap pegumuman BoE sebagai "langkah tepat". Sebelumnya, King mengatakan kepada parlemen bahwa masa kritis belum berlalu akibat gejolak di pasar finansial. "Meskipun perbankan besar terus mengakumulasi likuiditas, pasar masih mengkhawatirkan berlanjutnya penurunan pada nilai-nilai aset bakal mempengaruhi neraca keuangan perbankan," katanya. King juga mmprediksi, situasi ketidakpastian bakal mengancam ekonomi Inggris menyusul masalah global yang lebih luas. "Proyeksinya sangat tidak menentu," katanya. Pada awal tahun in, Darling pernah mengatakan, pertumbuhan ekonomi tampakny bakal berkisar pada 2,0 - 2,5 persen pada 2008, atau penurunan dari pengumuman resmi sebelumnya 2,5 - 3,0 persen. "Pada saat bersamaan, energi dunia dan harga makanan telah meningkat tajam dan itu ditunjukkan oleh data terakhir tentang pertumbuhan pendapatan sehingga proyeksi jangka pendek cukup tidak nyaman," ujarnya. Pada November, BoE mempertahankan suku bunga patokan mereka pada 5,75 persen akibat kenaikan kekhawatiran krisis kredit. Komite Kebijakan Moneter BoE akan berkumpul kembali pada pekan depan untuk menentukan langkah selanjutnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007