Jakarta (ANTARA) - Harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, melonjak hampir 100 persen dari Rp38.000 per kilogram saat normal menjadi Rp75.000 per kilogram menjelang bulan Ramadhan.

“Semenjak bulan kemarin naik banyak banget,” kata Andi, salah satu pedagang bawang yang ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis.

Andi memperkirakan kemungkinan harga bawang putih akan naik terus selama bulan Ramadhan, apabila tidak ada intervensi dari pemerintah.

“Kemungkinan harganya akan bertengger di kisaran Rp75 sampai Rp80 ribu per kilogram,” ujar Andi

Andi juga mengakui kalau persediaan bawang putih saat sedang sulit. Kalaupun tersedia maka kualitasnya jelek.

“Bawang putih ini sekarang susah, ditahan dari sananya dari Cina, sudah susah, jelek lagi kualitasnya,” ujar Andi.

Berbeda dengan bawang putih, harga bawang merah justru cenderung turun kira-kira 16 persen. Saat ini harga bawang merah super hanya Rp25.000 per kilogram dari saat normal Rp30.000 per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah kualitas biasa hanya Rp15.000 per kilogram.

“Turun. Paling mahal Rp25.000, kalau yang kualitas biasa Rp13.000 sampai Rp15.000,” kata Dul salah satu penjual bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati.

Dul mengatakan, harga bawang merah di bulan Ramadhan tahun ini biasa saja, tidak akan ada kenaikan yang tinggi karena stok bawang merah sedang banyak.

Tidak jauh dari tempat Dul berjualan Bawang, Jiman seorang penjual cabai yang sudah berjualan cabai sejak tahun 1980 itu mengatakan bahwa harga cabai masih stabil Rp13.000 - Rp15.000 per kilogram.

“Untuk bulan-bulan ini harga cabai stabil,” kata Jiman.

Masih stabilnya harga cabai saat ini karena terjadi panen raya di daerah-daerah penyuplai cabai seperti Malang, Rembang, Madura, dan Muntilan.

Pewarta: Ganet Dirgantara danan Agus Saeful Iman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019