Kendari (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag), M. Maftuh Basyuni, mengatakan bahwa pondok pesantren adalah sarana pendidikan terbaik karena memiliki nilai pendidikan yang lebih dari sekolah-sekolah umum, termasuk di Sulawesi Tenggara (Sultra). Di pondok pesantren hubungan komunikasi antara guru dan siswa terjalin secara baik, sehingga sarana pendidikan tersebut tidak dijadikan gudang demonstrasi, katanya seusai melakukan Shalat Jum`at di Kabupaten Konawe, Sultra. Kehadiran pesantren di tengah-tengah masyarakat, menurut dia, sangat dibutuhkan karena pesantren memiliki peran besar dalam pembangunan pendidikan, utamanya pendidikan moral dan ahlak manusia. "Kalau pondok pesantren sudah dijadikan gudang demonstrasi maka ahlak dan moral manusia sudah tidak dapat dipertanggung jawabkan lagi," ujarnya. Lulusan dari sekolah pesantren diharapkan dapat menjadi contoh di tengah masyarakat, baik dalam pembinaan spiritual maupun ahlak dan moral manusia, serta bukan sebaliknya. Kehadiran Menag di Sultra dalam rangka melakukan kunjungan kerja dan meresmikan pembangunan pondok pesantren Al Ikhlas di Konawe, serta mengunjungi asrama putra/putri pondok Pesantren Gontor di Konawe Selatan. Ia mengharapkan, pondok pesantren yang ada di Sultra dapat menciptakan sumber daya manusia yang memiliki ahlak dan moral yang terpuji sehingga kerusakan moral dan ahlak saat ini dapat diperbaiki. Selain itu, Menag meminta masyarakat Sultra untuk tidak menghadiri pengajian atau perkumpulan yang tidak jelas asal usulnya, sebab dikhawatirkan pengajian tersebut beraliran sesat. "Hindari pengajian yang tidak jelas dan tingkatkan silaturahim antarsesama Muslim serta tetap saling menasehati," demikian Maftuh Basyuni. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007