Jakarta, 30/11 (ANTARA) - Penurunan saham Telkom (TLKM) dan Aneka Tambang (ANTM) mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup turun 0,43 persen. IHSG ditutup menurun 11,485 poin menjadi 2.688,332 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, terkikis 2,778 poin (0,47 persen) ke posisi 591,873. Analis PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News di Jakarta mengatakan, indeks BEI bergerak berbeda arah dengan bursa regional, akibat terpengaruh penurunan saham TLKM dan ANTM. Menurut Krisna, saham TLKM searah dengan penurunan sahamnya di pasar New York, sedangkan ANTM dan beberapa perusahaan tambang lainnya tertekan dengan keluarnya keputusan Pertamina yang menaikkan harga BBM industri sebesar 21,7 persen. Dia mengungkapkan, kenaikan harga BBM industri akan menekan biaya industri dan diperkirakan akan memicu tekanan inflasi. Pada awal perdagangan, lanjutnya, indeks BEI masih mengikuti kenaikan bursa regional dan AS didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Desember mendatang. Namun, anjloknya TLKM dan saham unggulan lainnya menekan indeks BEI turun menjelang akhir sesi perdagangan akhir pekan ini. Kondisi ini membuat pergerakan saham pada hari pertama beroperasinya pasar modal Indonesia resmi bernama BEI didominasi oleh saham yang turun sebanyak 108 dibanding yang naik 76, sedangkan 59 stagnan dan 164 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin saham unggulan seperti ANTM turun Rp125 ke level Rp4.675, TLKM turun Rp350 ke posisi Rp10.150, Energi Mega Persada tertekan Rp30 ke harga Rp1.350, Astra Internasional Indonesia melemah Rp750 ke posisi Rp25.000 dan Tambang Timah turun Rp850 menjadi Rp25.000. Volume perdagangan mencapai 3,434 miliar saham dengan nilai Rp5,926 triliun dari 58.181 kali transaksi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007