Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Departemen Perindustrian (Depperin), Budi Darmadi memperkirakan pasar sepeda motor di Indonesia akan mengalami kejenuhan setelah pencapaian penjualan nasional sebesar 7 juta - 7,5 juta unit pada 2011. "Dalam empat tahun ke depan penjualan sepeda motor akan mencapai titik puncak dengan penjualan sebesar 7 juta-7,5 juta unit," katanya, di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat. Budi memperkirakan setelah pencapaian penjualan di atas tujuh juta unit tersebut, pasar sepeda motor akan mengalami penurunan dan konsumen mulai beralih ke mobil kota (city car) yang kecil. Saat ini, kata dia, tingkat kepadatan (densitas) sepeda motor di Indonesia sudah mencapai 1:7, namun dalam empat tahun ke depan bisa mencapai 1:4, sehingga pasarnya semakin ketat. Oleh karena itu, kata dia, saat ini masih ada kesempatan bagi produsen sepeda motor untuk mengejar pertumbuhan permintaan sepeda motor yang masih besar, mengingat tahun ini pasarnya diprediksi hanya Sekitar 4,6 juta - 4,7 juta unit. Budi memperkirakan tahun depan pasar sepeda motor akan mengalami pertumbuhan dengan proyeksi sebesar 5,1 juta unit, menyamai prestasi penjualan sepeda motor nasional yang dicapai pada 2005 yang mencapai sekitar 5,07 juta unit. Menurut dia, pertumbuhan pasar sepeda motor tahun depan akan dipacu oleh daya beli masyarakat yang meningkat, lembaga keuangan yang membuka keran kredit lebih besar, dan persyaratan yang semakin mudah untuk kredit motor, seperti kredit tanpa agunan. Namun diakuinya persaingan pasar akan semakin ketat, karena pasar sepeda motor di Indonesia sangat terbuka dengan pemain mencapai lebih dari sekitar 60 merek/jenis sepeda motor. Sementara itu, Presdir PT Astra Honda Motor (AHM) Miki Yamamoto mengatakan pemakaian sepeda motor di Indonesia masih untuk keperluan sehari-hari sebagai sarana transportasi, sehingga permintaannya diperkirakan masih akan tumbuh, meskipun harga minyak dunia meningkat. "Kenaikan harga BBM justru akan berdampak baik bagi penjualan sepeda motor, karena orang akan mencari sarana transportasi yang mudah dan murah," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007