Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan kepada personel kepolisian yang meninggal saat menjalankan tugas mengamankan Pemilu 2019, yang disampaikan kepada keluarganya.

"Atas nama Pemerintah, atas nama Presiden Jokowi, atas nama Wakil Presiden Jusuf Kalla, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya perwira dan prajurit Polri yang gugur dalam tugas," tutur Mendagri usai memberikan penghargaan di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Penghargaan diberikan kepada petugas kepolisian yang melaksanakan tugas mengawal demokrasi dan mengamankan pileg dan pilpres dengan dedikasi tinggi.

Apalagi para personel telah melakukan persiapan sejak satu tahun sebelumnya dengan simulasi-simulasi pengamanan dalam rangka mendukung suksesnya Pemilu 2019.

"Kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang gugur. Semoga nanti dapat limpahan pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Tjahjo Kumolo.

Selain kepada 22 anggota kepolisian yang meninggal saat bertugas, Mendagri juga akan memberikan kepada lebih dari 300 petugas KPPS dan pengawas pemilu juga meninggal saat bertugas.

Dalam kesempatan tersebut, istri personel Brimob Polda Metro Jaya yang meninggal saat bertugas, Brigka (Anm) Arif Mustaqim, Frida Arif Mustaqim, mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak.

Ia menuturkan pada16 April 2019, suaminya berangkat untuk pengamanan pilpres dan masih berkomunikasi hingga usai pemungutan suara pada 18 April 2019.

"Malamnya saya dapat telepon dari Danyon bahwa suami saya jatuh pingsan, tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit," ujar ibu dua anak itu.

Arif Mustaqim yang bergabung dengan Korps Bhayangkara sejak 2006 itu disebutnya selama ini sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019