Brisbane (ANTARA News) - Perdana Menteri terpilih Australia Kevin Rudd mengatakan, Australia akan menjadi bagian dari negosiasi global tentang perubahan iklim. Delegasi Australia dalam pertemuan "Perubahan Iklim" di Bali Desember mendatang, meliputi PM Rudd yang akan didampingi Menteri Perubahan Iklim dan Air, Penny Wong, serta Menteri Lingkungan Hidup, Peter Garrett. Kepastian itu disampaikan PM Rudd dalam wawancara dengan Radio ABC Perth yang dipantau ANTARA dari Brisbane, Jumat, menanggapi pertanyaan tentang prioritas pemerintahan negeri kanguru itu dalam masalah perubahan iklim. Perdana menteri ke-26 Australia itu mengatakan, prioritas pertama dalam pemerintahannya adalah segera merespons tantangan perubahan iklim dengan meratifikasi Protokol Kyoto. "Seperti yang telah saya katakan sebelum Pemilu, saya akan melakukannya setelah Pemilu dan bersama Penny Wong dan Peter Garrett, kami akan segera berangkat ke Bali untuk menghadiri konferensi perubahan iklim PBB untuk bekerja bersama menemukan arah planet bumi ini berjalan di masa depan," katanya. Kevin Rudd menyebut agenda Konferensi ke-13 Para Pihak dari Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (Conference of Parties of the United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) di Bali, 3-14 Desember 2007, itu sebagai "agenda besar". Di bawah pemerintahan baru ini, Australia akan menjadi bagian dari perundingan global dan tidak didesak karena penolakan pemerintahan sebelumnya (pemerintahan PM John Howard-red.) untuk meratifikasi Protokol Kyoto, kata Rudd. Pernyataan Rudd tentang kehadirannya di UNFCCC di Bali serta ambisi pemerintahannya untuk sesegera mungkin meratifikasi Perjanjian Kyoto sudah disampaikan berulang kali baik selama kampanye maupun setelah kubu Partai Buruh Australia (ALP) memenangkan Pemilu Federal 24 November 2007. Rudd menyambut positif undangan resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikannya saat memberikan ucapan selamat kepadanya via telepon pada 24 November malam. Dalam kampanye Pemilu, perdana menteri berusia 50 tahun itu pun berulang kali menekankan janji partainya untuk segera meratifikasi Protokol Kyoto sebagai bagian dari langkah penting pemerintahannya untuk merespons tantangan perubahan iklim global. Julia Gillard, wakil ketua Partai Buruh Australia (ALP) yang juga wakil PM Australia dalam pemerintahan Rudd, mengatakan, pihaknya dapat meratifikasi Protokol Kyoto tanpa harus melalui sidang parlemen. Kemenangan ALP dalam Pemilu Federal yang diikuti lebih dari 13,6 juta orang pemilih itu telah mengakhiri era pemerintahan John Howard yang didukung kubu Koalisi Partai Liberal Nasional setelah berkuasa sejak 1996. Kekalahan kubu Howard itu telah membuat Presiden Amerika Serikat (AS) George W.Bush kehilangan sahabat erat dan pendukung utamanya menjelang penyelenggaraan konferensi di Bali itu. Australia dan AS adalah dua negara yang tidak ikut menandatangani Protokol Kyoto.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007