Bratislava (ANTARA News) - Bahan radioaktif yang disita dalam operasi penggerebekan di perbatasan antara Slovakia dan Hongaria diidentifikasi sebagai uranium, kata satu sumber kepolisian Slovakia, Kamis (29/11). Polisi menyita satu kilogram bahan itu dan menangkap tiga orang Rabu dalam sebuah operasi di perbatasan bersama kedua negara Eropa tengah itu, yang terletak dekat Ukraina. "Itu adalah uranium (tipe) 235 dan 238," kata sumber itu. Ia tidak bisa mengkonfirmasi laporan yang disiarkan Kantor Berita Slovakia SITA bahwa bahan itu adalah uranium yang diperkaya. Proses pengayaan akan meningkatkan proporsi uranium tipe 235 pada bahan itu, yang bisa menghasilkan bahan bakar bagi pusat listrik tenaga nuklir atau dapat digunakan untuk membuat hulu ledak nuklir. Uranium harus diperkaya dalam kualitas tinggi agar bisa digunakan untuk membuat senjata. Pihak berwenang Slovakia mengadakan jumpa pers pada Kamis pukul 14.00 waktu setempat (pukul 20.00 WIB). Mereka menyatakan bahwa bahan itu dimaksudkan untuk dijual secara ilegal dengan harga 1,0 juta dolar. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), sebuah badan pengawas industri nuklir, menyatakan, mereka mencatat 1.250 kasus penyelundupan dan insiden lain yang berkaitan dengan penanganan bahan radioaktif sejak 1990-an. Bahan nuklir seringkali diselundupkan dari negara-negara bekas republik Uni Sovyet. Polisi di negara bekas mitra federasi Slovakia, Republik Ceko, menemukan 2,73 kilogram uranium diperkaya tinggi di ibukota negara itu, Praha, pada 1994, yang akan dijual secara ilegal. Itu merupakan penyitaan terbesar kedua uranium diperkaya tinggi setelah penemuan 2,97 kilogram bahan itu di kota St. Petersburg, Rusia, pada 1994, demikian IAEA. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007