Moskow (ANTARA News) - Mantan juara catur dunia yang beralih menjadi pengecam Istana Kremlin di Rusia, Gary Kasparov, dibebaskan dari penjara pada Kamis (29/11), dan lngsung memperingatkan bahwa Rusia sedang terjerumus ke dalam kediktatoran di bawah Presiden Vladimir Putin. Kasparov mengeluh bahwa dirinya tidak bisa bertemu pengacara selama ditahan lima hari di sebuah penjara Moskow, karena mengambil bagian dalam pawai tanpa izin pada akhir pekan. "Rezim ini sedang memasuki sebuah tahap sangat berbahaya yang mengubahnya menjadi kediktatoran," kata Kasparov kepada wartawan di rumahnya di Moskow, beberapa menit setelah pembebasannya dari penjara. Pemimpin koalisi kelompok oposisi Rusia Lain itu berjanji bahwa terus menentang Putin dan menuduhnya melakukan intimidasi dan penindasan menjelang pemilihan umum parlemen pada Minggu. "Saya tidak bergeming dari tekad saya untuk menentang rejim ini," kata Kasparov. Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa mengecam Pemerintah Rusia karena memenjarakan Kasparov (44), yang ditangkap Sabtu, ketika polisi membubarkan demonstrasi anti-Putin yang diikuti sekitar 2.000 orang di Moskow. Sekitar 200 orang ditangkap selama protes lain di Saint Petersburg sehari kemudian yang diadakan menjelang pemilihan umum parlemen yabg diperkirakan akan dimenangi dengan mudah oleh Partai Rusia Bersatu pimpinan Putin. "Setiap orang memiliki hak untuk bertemu dengan pengacara, saya tidak mendapatkan hak ini," kata Kasparov. Ia menambahkan, pihak berwenang Rusia mempringatkannya bahwa ia akan menghadapi tuduhan lebih serius mengobarkan ekstrimisme jika ia ditangkap lagi oleh polisi karena kegiatan oposisinya. Koalisi Rusia Lain telah mengumumkan rencana untuk mengadakan demonstrasi lagi Senin, sehari setelah pemilu parlemen. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007