Seoul (ANTARA News) - Korea Utara Jum`at menegaskan kembali bahwa pihaknya berkomitmen untuk menutup pabrik-pabrik nuklirnya pada akhir tahun ini sesuai kesepakatan yang dicapai mitra-mitra mereka dalam perundingan enam negara. "DPRK (Korea Utara) dengan senang hati memenuhi komitmennya untuk menutup fasilitas-fasilitas itu dalam tahun ini, sesuai dengan perjanjian yang dicapai pada perundingan enam negara," kata laporan yang dimuat oleh kantor berita resmi KCNA. "Itu akan dilanjuti dengan langkah-langkah Amerika Serikat dan semua pihak lainnya." Kantor berita tersebut melaporkan suatu kunjungan para pejabat dari kelima negara peserta perundingan ke kompleks nuklir Yongbyon Rabu, yang terdiri AS, China, Rusia, Korea Selatan dan Jepang. Dikatakan, bahwa para peninjau menyaksikan penutupan reaktor, pabrik pemrosesan kembali, dan pabrik bahan bakar termasuk tower pendingin. Mereka membenarkan bahwa pekerjaan itu `mencapai kemajuan, proses demi proses.` Korea Utara melakukan ujicoba senjata nuklir pada Oktober 2006, memicu kecaman internasional. Namun, pada November pihaknya sudah mulai menutup tiga pabriknya berdasarkan pengawasan AS, sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai oleh enam negara, Februari lalu. Dengan imbalan bantuan energi, Korea Utara menyetujui penutupan seluruh fasilitas nuklirnya pada 31 Desember, yang menjadikan pabrik tersebut sudah tak bisa digunakan setidaknya dalam setahun, dan menyampaikan deklarasi bahwa semua program nuklir dan bahan-bahannya sudah berakhir. Berdasarkan tahapan akhir kesepakatan tersebut, Korea Utara harus membongkar pabrik-pabriknya dan menyerahkan cadangan plutoniumnya, serta bom-bom atom yang dimilikinya. Jika itu dilakukan, perjanjian kemudian mempertimbangkan normalisasi hubungan-hubungan dengan AS dan Jepang, berakhirnya pengenaan sanksi-sanksi ekonomi dan perjanjian perdamaian resmi untuk mengakhiri Perang Korea 1950-1953, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007