Pasar global Asia yang rawan koreksi kian akan menekan bagi IHSG

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi bergerak melemah seiring keterbatasan sentimen baik domestik maupun eksternal.

IHSG dibuka menguat 2,77 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.458,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,58 poin atau 0,06 persen menjadi 1.019,91.

"Terbatasnya katalis bagi pasar saham Indonesia baik dari eksternal maupun internal, dapat menyulitkan bagi IHSG untuk bisa bergerak ke teritorial positif," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, sentimen pasar juga akan dihadapi ancaman berlanjutnya pelemahan rupiah serta kekhawatiran kenaikan harga minyak yang akan membayangi bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini.

"Di samping itu, pasar global Asia yang rawan koreksi kian akan menekan bagi IHSG," ujar Alfiansyah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara beruntun dalam tujuh hari mencatatkan pelemahan. Pelemahan rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang negara-negara Asia lainnya melemah terhadap dolar AS.

Namun, pelemahan rupiah menjadi yang terdalam kedua. Kinerja rupiah hanya lebih baik dari won Korea yang jatuh hingga 0,36 persen.

Tekanan atas mata uang Asia akibat rentetan rilis data ekonomi yang mengecewakan di kawasan regional ini.

"Dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah akan memberatkan bagi laju IHSG untuk dapat melenggang ke zona hijau," kata Alfiansyah.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Hang Seng menguat 110,31 poin (0,37 persen) ke 29.809,42 dan indeks Straits Times melemah 12,38 poin (0,36 persen) ke posisi 3.387,82.

Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring 'window dressing' kuartal pertama

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019