Denpasar (ANTARA News) - Kepala Staf Umum TNI Letjen Erwin Sudjono mengatakan, meski tugas pengamanan konferensi internasional tentang perubahan iklim (UNFCCC) harus dilakukan dengan ekstra ketat, namun tentara tidak akan mengumbar peluru secara sembarangan. "Kita tidak sembarang tembak, melainkan semua ada prosedurnya," kata Kasum TNI usai memimpin apel kesiapan Satgas Pengamanan UNFCCC, di Lapangan Renon Denpasar, Jumat. Ia menyebutkan, kalau saja dalam penyelenggaraan konferensi badan dunia itu ada pihak yang mencoba membuat kekacauan, TNI akan tetap mengamil langkah-langkah sesuai ketentuan dan prosedur tetap yang berlaku. "Jadi semua harus sesuai prosedur. Demikian juga bila harus melepaskan tembakan, harus pula sesuai dengan itu," ujarnya, didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Syaiful Rizal. Mengenai petugas yang dilibatkan dalam pengamanan konferensi dunia tersebut, ia menyebutkan bahwa yang ada sekarang sudah sekitar 3,5 ribu personel dari ketiga angkatan. "Mereka akan ditempatkan pada sejumlah pos, dan khusus di kawasan gedung konferensi akan menempati daerah Ring I," ucapnya. Sehubungan harus menduduki Ring I, kata dia, keberadaan TNI lebih ditekankan pada upaya pengamanan para kepala negara yang hadir dalam perhelatan akbar tersebut. Dikatakan, tercatat sekitar sepuluh kepala negara akan hadir pada hari-hari terakhir pelaksanaan konferensi yang berlangsung sejak 3 - 14 Desember 2007 di Nusa Dua, Bali. Mengingat itu, TNI akan lebih mengkonsentrasikan diri untuk pengamanan di lokasi kegiatan pada sekitar 12 - 14 Desember nanti, ucapnya. Menurut dia, kehadiran TNI di lapangan akan selalu melakukan kerja sama yang intim dengan jajaran Polri dan unsur pengamanan lainnya. Dengan demikian, niscaya konferensi yang akan diikuti para delegasi dari 189 negara itu dapat berlangsung sesuai yang diharapkan bersama, kata Kasum TNI.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007