Ankara (ANTARA News) - Sebuah pesawat terbang yang membawa 56 orang jatuh di Turki tengah Jumat, tapi nasib mereka yang naik pesawat itu tidak diketahui dengan segera, beberapa pejabat mengatakan. Semsettin Uzun, gubernur provinsi Isparta, mengatakan pada kantor berita resmi Anatolia bahwa sebuah pesawat militer telah mengenali puing pesawat terbang itu di tempat yang bergunung-gunung tapi belum dapat mencapai tempat tersebut. Pesawat itu menghilang dari layar radar tak lama sebelum pesawat itu sedianya akan mendarat di kota Isparta, sekitar 150 kilometer di utara tempat peristirahatan Antalya dekat Laut Tengah. Pesawat itu dioperasikan oleh perusahaan swasta AtlasJetair yang pemimpin eksekutifnya Tuncay Doganer mengatakan pada siaran CNN bahasa Turki bahwa ada 49 penumpang dan tujuh awak dalam pesawat tersebut. Pesawat itu, yang mereknya tidak diketahui dengan segera, terbang dari Istanbul. Anatolia mengatakan otoritas penerbangan kehilangan kontak dengan pesawat itu Jumat dini hari atau Kamis pukul 23.36 GMT, sesaat setelah pilot mengatakan ia telah siap untuk mendarat di bandara Suleyman Demirel Isparta. "Ketika pesawat itu mendekati turunnya, (pilot) minta izin untuk mendarat dan setelah menerima jawaban positif dari menara kontak hilang," kata wakil gubernur setempat Tayyar Sasmaz seperti yang dikutip kantor berita Anatolia. Polisi dan awak darurat telah melancarkan pencarian dan operasi pertolongan dan bagian krisis telah dibentuk di bandara itu, kata kantor berita tersebut. Turki sekarang dalam cengkeraman musim dingin dengan salju dan kabut biasa di tempat yang lebih tinggi di banyak daerah dari negara itu, Reuters melaporkan.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007