Kita berharap para netizens mampu mulai hari ini dan seterusnya mengimplementasikan dan mampu menyebarkan nilai-nilai Empat Pilar MPR secara luas dari hal-hal yang sederhana di diri sendiri, lingkungan keluarga, rumah atau masyarakat, sekolah dan kam

Jakarta (ANTARA) - Di dunia digital dan teknologi informasi modern di era kekinian, media sosial seperti blog, youtube, facebook, instagram, twitter dan lainnya sebagai wadah sosial masyarakat tidak bisa dianggap remeh.

Kekuatan informasi dari media sosial sangat berpengaruh dan memiliki dampak luas dalam menggiring opini masyarakat luas.

Bisa dikatakan media sosial adalah kotak pandora yang sudah terbuka dan mampu menyihir masyarakat dalam jangkauan yang sangat luas.

Namun, kotak pandora tersebut mampu mempengaruhi secara positif dan negatif.

Untuk itulah, para netizens harus mampu menjadikan media sosial sebagai kotak pandora yang bisa mempengaruhi secara positif.

Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR RI Siti Fauziah mengungkapkan bahwa pengaruh netizen dari berbagai kalangan dengan pengikut atau followers dari beragam suku, ras, agama dan tingkat pendidikan bahkan sampai berjumlah jutaan followers, dengan sedikit kata sangat efektif mempengaruhi massa dengan pesan-pesan yang dibawanya.

"Luarbiasa dampaknya jika para netizens membawa unsur dan nilai Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap postingan mereka di media sosial masing-masing," katanya.

Hal ini dikatakan Siti Fauziah di hadapan sekitar 50 netizens dan blogger dari berbagai komunitas se kota Jambi sebagai narasumber dalam acara 'Netizen Ngobrol Bareng MPR RI' kerjasama MPR RI dengan Komunitas Blogger Jambi (KBJ), di Ruang Segerincing, Swissbell Hotel, Jambi, Rabu.

Sedikit cuitan, lanjut Siti Fauziah, atau postingan para netizens yang berisi pesan Empat Pilar MPR RI secara massif dan konstan akan berdampak membangkitkan persatuan dan kesatuan bangsa dari diri si netizen sendiri dan para followernya.

"Apalagi saat ini pasca pemilu serentak 2019, merajut kembali kebersamaan menjadi hal yang sangat penting, peran netizens sangat diharapkan di momen tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi Biro Humas Setjen MPR RI Andrianto mengatakan bahwa para netizens dan blogger dari beragam latar belakang dan komunitas dengan kata dan kalimat yang sederhana mampu memberikan pencerahan tentang esensi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Misalnya esensi dari ke lima sila dalam Pancasila sampaikan kepada followers dengan menggunakan kata dan kalimat yang paling mudah dipahami. Intinya, para netizen ini mampu menyampaikan bahwa ke lima sila Pancasila tersebut sangat mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.

Ketua Komunitas Blogger Jambi (KBJ) Bambang yang juga salah satu narasumber acara mengungkapkan bahwa pemahamam seputar Empat Pilar MPR RI dengan cara yang mudah dipahami followers, terutama generasi milenial sangat penting dilakukan.

Menurut dia, banyak generasi muda yang keliru dalam memahami segala hal terutama soal kebangsaan.

"Dengan bahasa yang mudah dipahami maka pesan-pesan tentang kebangsaan akan sangat mudah mereka terima," katanya.

Acara Netizen Ngobrol Bareng MPR RI yang berlangsung selama setengah hari ini sendiri merupakan salah satu metode penyampaian program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dilaksanakan MPR di berbagai wilayah di Indonesia dengan peserta dari kalangan netizens dan bloggers lokal berbagai komunitas.

Respon peserta para netizens dan bloggers dari berbagai daerah terutama pada penyelenggaraan di Jambi, menurut Siti Fauziah, sangat baik.

Sebagian besar tertarik membicarakan dan membahas seputar kebangsaan dan kenegaraan dengan cara yang kekinian.

"Kita berharap para netizens mampu mulai hari ini dan seterusnya mengimplementasikan dan mampu menyebarkan nilai-nilai Empat Pilar MPR secara luas dari hal-hal yang sederhana di diri sendiri, lingkungan keluarga, rumah atau masyarakat, sekolah dan kampus," katanya.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019