Slag cement' dikenal sebagai semen ramah lingkungan karena menekan produksi CO2 pada proses produksinya serta penggunaan limbah bekas industri baja sebagai bahan baku sehingga layak disebut sebagai jawaban untuk konstruksi yang berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Semen ramah lingkungan yang dikenal dengan "slag cement", yang diproduksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, diperkenalkan kepada mahasiswa jurusan teknik sipil.
Direktur Indocement, Troy D Soputro dalam penjelasan kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, mengatakan diperkenalkannya semen ramah lingkungan itu dikemas dalam rangkaian Hari Bangunan Indonesia (HBI) yang digagas Indocement, produsen Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali, dalam program "Indocement Goes to Campus" di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. pada Senin (29/4).
"'Slag cement' dikenal sebagai semen yang ramah lingkungan karena menekan produksi CO2 pada proses produksinya serta penggunaan limbah bekas industri baja sebagai bahan baku sehingga layak disebut sebagai jawaban untuk konstruksi yang berkelanjutan (sustainable)," katanya.
Ia menjelaskan bahwa "slag cement" produksi Indocement dengan nama produk "TR-Super Slag Cement" telah digunakan untuk konstruksi tahap pertama proyek infrastruktur nasional, yaitu Pelabuhan Patimban di Karawang, Jawa Barat.
Dalam seminar bertema "Perkembangan Teknologi dan Material Konstruksi di Indonesia" yang dihadiri oleh kurang lebih 200 mahasiswa/i jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu, materi lain yang disampaikan adalah keunggulan penggunaan teknologi produk "pre-cast" pada bangunan gedung dan jembatan.
Dalam seminar yang dihadiri Ketua Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ir AY Harijanto Setiawan, M.Eng, Ph.D, Sekretaris Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ferianto Raharjo itu juga disampaikan materi mengenai keunggulan "slag cement".
Menurut Troy D Soputro, "slag cement" merupakan jenis semen "portland" yang yang dicampur dengan "Granulated Blast Furnace Slag", yang merupakan limbah hasil produksi industri baja.
"Slag cement" memiliki panas hidrasi yang rendah, sehingga sangat cocok untuk mass concrete.
Selain itu, juga memiliki ketahanan yang sangat tinggi terhadap sulfat dan "strength" yang sangat tinggi setelah 28 hari.
Indocement merupakan perusahaan produsen semen terkemuka di Indonesia dengan merek Semen Tiga Roda dan Semen Rajawali.
Saat ini, Indocement memiliki 13 pabrik yang terletak di 3 kompleks pabrik, yaitu Kompleks Pabrik Citeureup, Kabupaten Bogor (10 pabri), Kompleks Pabrik Palimanan, Cirebon (2 pabrik), dan Kompleks Pabrik Tarjun, Kalimantan Selatan (1 pabrik) dengan kapasitas produksi
terpasang mencapai 24,9 juta ton semen per tahun.
Baca juga: Kolaborasi Dompet Dhuafa-Indocement perkenalkan bangunan tahan gempa di Lombok
Baca juga: Pulihkan kualitas lingkungan, sembilan embung dikembangkan Indocement
Baca juga: Indocement gelar kompetisi penelitian ilmiah keanekaragaman hayati
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019