Kupang (ANTARA) - Akademi Sepak Bola Bintang Timur Atambua (BTA) di Kabupaten Belu, NTT yang berbatasan dengan Timur Leste akhirnya berangkat ke Darwin, Australia untuk mengikuti turnamen dua tahunan Arafura Games 2019 setelah sebelumnya terkendala visa.
"Kita seharusnya tanggal 25 April sudah di sana, karena 28 April itu ada pertandingan dengan China. Tetapi karena masalah visa terpaksa kami tertahan di Bali sejak tanggal 24 sampai dengan malam ini, dan Kamis (2/5) subuh nanti terbang ke Darwin," kata manager BTA Joao Francisco kepada Antara, di Denpasar, Bali, Rabu.
Tim sepak bola BTA sebenarnya sudah bertolak dari Kupang pada 24 April lalu, dan dijanjikan bahwa visa keberangkatan sudah beres dan sudah di tangan kontingen pemain pada 25 April.
Namun, saat tiba di Bali pada 24 April lalu, kontingen sepak bola yang mewakili Indonesia dalam turnamen dua tahunan itu belum juga mendapatkan visa keberangkatan.
Alhasil BTA yang seharusnya bertanding pada 28, 29 dan 30 April dianggap kalah karena tak berada di lapangan pertandingan pada tanggal yang sudah dijadwalkan.
"Namun kami masih tersisa satu pertandingan lagi. Walaupun sudah dianggap kalah tetapi kami tetap akan datang," tambah dia.
Joao menambahkan bahwa, walaupun timnya sudah dianggap kalah tetapi pihaknya ingin menunjukkan bahwa memang tim BTA dari awal serius menanggapi surat undangan dari panitia Arafura Games 2019.
"Kita serius ingin ikut pertandingan itu, tetapi mau bagaimana, Visa baru beres pada tanggal 29 April, sementara tiket pesawat sudah penuh kalau berangkat tanggal 30. Adanya Kamis (2/4) dini hari," ujar dia.
Joao yang juga merangkap sebagai Direktur BTA itu menambahkan mental anak-anak sudah pasti turun. Tetapi ia dan pelatih selalu sampaikan kepada mereka bahwa harus tetap semangat karena tetap ada pertandingan di Darwin nanti.
Ia menambahkan bahwa BTA akan tetap bertanding di Darwin, yakni akan melawan beberapa tim sepak bola yang ikut dalam turnamen itu.
"Beberapa tim itu seperti tim dari Timor Leste dan tim dari Australia dan satu klub sepak bola dari Aceh Indonesia," ujar dia.
Manajemen BTA juga menyatakan bahwa pihaknya ingin juga melatih mental dan permainan dari anak-anak yang sudah berlatih selama kurang lebih lama di BTA itu.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019