Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji mengajak pada masyarakat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melupakan perbedaan pilihan pascapemilihan umum 2019.
"Pemilu telah usai, sehingga kita tunggu tahapan berikutnya oleh penyelenggara pemilu. Mari Kita lupakan perbedaan dalam menentukan pilihan dan kembali menguatkan 'guyub rukun' membangun daerah dan keutuhan NKRI," katanya di Batang, Jawa Tengah, Rabu.
Ia berharap masyarakat kembali beraktivitas sesuai pekerjaan masing-masing dan mempercayakan pada penyelenggara pemilu untuk menyelesaikan hasil penghitungan suara pemilu.
"Jika nantinya ada sengketa terhadap hasil pemilu maka harus diserahkan ke Bawaslu, Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum (DKPP), dan Mahkamah Konstitusi (MK)," katanya.
Ia mengatakan keberhasilan pelaksanaan pemilu yang berlangsung secara sukses dan damai ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat dan Kepolisian Polres Batang, TNI Kodim/0736 yang telah mengawal dan menjaga proses pemilu dengan penuh cinta terhadap NKRI.
"Saya memberikan apresiasi kepada Kapolres Batang, Komandan Kodim/0736 yang berkeliling dengan mengendarai sepeda motor menjaga keamanan. Hal itu bukan hanya karena tugas namun juga karena rasa cinta pada daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan, Pemilu di Batang berjalan dengan aman dan lancar, hal ini tidak lepas dari terbangunnya keamanan yang disiplin dari TNI, Polri dan masyarakat yang cinta damai.
“Pemilu tanggal 17 April kemarin adalah kekuatan masyarakat untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta wakil rakyat yang di lindungi oleh undang-undang dan bermartabat, jujur serta adil. Berbeda pilihan boleh, tapi jangan pernah mau dipecah belah,” tegas AKBP Edi Suranta Sinulingga
Kepala Polres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga berharap masyarakat bisa menunggu hasil penghitungan suara oleh KPU pada 22 Mei 2019 dan tidak perlu melakukan gerakan massa dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
"Mari kita serahkan dan percayakan pada KPU untuk menyelesaikan keseluruhan proses yang sudah berlangsung. Kami mengajak masyarakat kembali bersatu dan menghilangkan segala bentuk perbedaan serta menjaga suasana aman, damai, serta sejuk daerah," katanya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Batang Achmad Suharto mengatakan Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi rakyat yang paling bersejarah di Indonesia karena dapat berlangsung sukses dan aman meski sampai menimbulkan korban jiwa.
"Saat ini, masyarakat sudah dewasa (menyikapi masalah) dan tentunya hal itu harus dipertahankan. Hingga saat ini, kami belum menemukan laporan masyarakat terkait kecurangan (penghitungan suara)," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019