Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya mengatakan, BI akan menggunakan overnight rate (suku bunga harian) sebagai patokan sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada 2008, menggeser BI Rate. "Itu tentu akan digulirkan pada tahun 2008. Kalau saat ini bicara kebijakan suku bunga itu kan proxinya SBI satu bulan. Dalam agenda kita, akan kita geser menjadi overnight. Jadi BI akan mencermati perkembangan pasar uang harian antar bank," katanya seusai pelantikan dirinya sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis. Untuk itu, menurut dia, pihaknya akan mensosialisasikan hal itu pada pelaku pasar saat pertemuan bankir pada awal 2008 nanti. "Yang paling utama langkah itu disertai diseminasi, pemahaman, diskusi dari peserta perbankan. Itu harus kita lakukan pada periode awal, dan akan diumumkan oleh Gubernur BI Burhanudin Abdullah," katanya. Ia menambahkan, selain perubahan patokan, pihaknya juga berencana untuk menambah tenor SBI. "Kita juga berpikir untuk nanti menambah tenor dari SBI, tidak hanya satu, tiga bulan, tetapi juga tenor yang lain bisa saja enam, sembilan bulan, bisa saja nanti 12 bulan," katanya. Untuk mengoptimalkan operasi moneter, menurut Budi, pihaknya juga akan mengoptimalkan operasi pasar terbuka (OPT) harian Repo (repurchase agreement) dan memperluas instrumen di OPT. Repo sendiri yaitu suatu kontrak, dimana suatu pihak melakukan penjualan efek, seperti surat utang negara (SUN), dengan perjanjian, bahwa ia akan membeli kembali efek tersebut pada suatu waktu tertentu dan pada harga tertentu. OPT nantinya tidak hanya dilakukan di pasar valuta rupiah namun juga dalam bentuk valuta asing (valas). "Di dalam praktiknya, insya Allah OPT itu bukan hanya rupiah tetapi juga kita kaitkan dengan Valas. Jadi ada kombinasi yang dengan sengaja di dalam pelaksanaan OPT itu selain valuta rupiah juga kita lakukan di pasar valas," katanya. Kebijakan tersebut dilakukan, menurut dia, agar volatilitas rupiah tetap terkendali. Sebelumnya di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis, Ketua Mahkamah Agung, Bagir Manan, melantik dua deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih. Kedua Deputi Gubernur yang dilantik adalah Budi Mulia, yang menggantikan Aslim Tajudin sebagai Deputi Gubernur BI bidang pengelolaan moneter serta Ardayadi, menggantikan Bunbunan Hutapea sebagai Deputi Gubernur BI bidang manajemen internal. Dalam pelantikan tersebut, kedua deputi tersebut mengucapkan sumpahnya diantaranya tidak memberi dan menerima baik langsung maupun tidak langsung pemberian dari pihak-pihak dalam melaksanakan tugasnya. Serta bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Budi Mulya sebelumnya merupakan Direktur Perencanaan Strategis dan Humas Bank Indonesia (BI), sedangkan Ardhayadi Mitroatmodjo, Direktur Pengawasan Bank II. Kedua Deputi Gubernur tersebut terpilih secara aklamasi dari empat kandidat yang maju setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi XI DPR RI. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007