Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB, Ban Ki-moon, Rabu, mengutuk pemboman bunuh diri paling akhir di Srilangka, dan menyerukan diakhirinya aksi kekerasan. "Sesjen mengutuk serangan bunuh diri yang terjadi hari ini di Kolombo, Srilangka, yang telah menewaskan dan melukai puluhan warga sipil," demikian isi pernyataan dari kantor Sesjen PBB itu. "Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman korban," katanya. Ban juga mendesak, "Diakhirinya rangkaian kekerasan yang merusak di Srilangka dan menyeru semua pihak dalam konflik tersebut agar kembali ke proses perdamaian sementara melancarkan segala upaya guna menjamin perlindungan bagi warga sipil." Sedikit-dikitnya 18 orang tewas di Srilangka, Rabu (28/11), dalam dua serangan bom yang diduga dilakukan oleh pemberontak Macan Tamil, kata beberapa pejabat di Kolombo. Satu paket bom berkekuatan besar meledak di luar toko pakaian di pinggir ibukota negeri tersebut, Kolombo, menewaskan 17 orang, melukai 43 orang lagi dan membuat jalan dipenuhi potongan tubuh korban, kata polisi. Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah seorang perempuan cacat pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar kantor menteri pemerintah dari suku Tamil, menewaskan sekretaris menteri tersebut dan melukai dua penjaga keamanan. Para pejabat menuduh pemberontak Macan Tamil, yang telah berusaha mendirikan negara merdeka bagi suku Tamil selama 35 tahun --konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang, sebagai pelaku serangan itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007