New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna gelombang baru laporan laba sejumlah perusahaan, di antaranya saham Alphabet yang jatuh akibat pertumbuhan iklan Google melambat, di samping memantau data ekonomi terbaru.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 38,52 poin atau 0,15 persen, menjadi berakhir di 26.592,91 poin. Indeks S&P 500 bertambah 2,80 poin atau 0,10 persen, menjadi ditutup di 2.945,83 poin. Sementara Indeks Komposit Nasdaq turun 66,47 poin atau 0,81 persen, menjadi berakhir pada 8.095,39 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan utilitas, kebutuhan pokok konsumen, dan real estat naik lebih dari satu persen, memimpin keuntungan. Namun, sektor jasa komunikasi turun 2,56 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.
Saham Alphabet jatuh lebih dari 7,0 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal pertamanya tidak memenuhi harapan pasar. Pendapatan yang lebih lemah terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan iklan yang melambat di Google, menurut perusahaan.
Saham Apple turun 1,93 persen pada penutupan, menjadi penghambat terbesar Dow. Namun, sahamnya melonjak lebih dari 5,0 persen dalam perdagangan after-hours (setelah penutupan perdagangan reguler), setelah pembuat iPhone itu menerbitkan panduan kuat untuk kuartal berikutnya.
Saham General Electric dan McDonald's menguat pada perdagangan Selasa (30/4/2019) karena hasil kuartalan mereka lebih kuat dari perkiraan para analis.
Wall Street juga mengawasi pertemuan dua hari kebijakan moneter bank sentral AS pada Selasa (30/4/2019) dan Rabu (1/5/2019) waktu setempat. Investor bertaruh tinggi pada suku bunga yang tidak berubah dan menunggu petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi Federal Reserve.
Di sisi ekonomi, indeks kepercayaan konsumen AS naik menjadi 129,2 pada April dari 124,2 pada Maret, kata sebuah laporan yang dirilis Selasa (30/4/2019) oleh Conference Board yang berbasis di New York. Angka tersebut melampaui ekspektasi para analis yang disurvei oleh MarketWatch. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga minyak kembali naik di tengah ketegangan politik Venezuela
Baca juga: Dolar AS melemah terdesak kenaikan kurs euro
Baca juga: Harga emas naik 4,2 dolar didukung pelemahan greenback
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019