Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua DPD Aceh H Sayed Fuad Zakaria mengharapkan Pemerintah Pusat segera mengatasi kesulitan gas untuk kebutuhan pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang terpaksa berhenti beroperasi sejak awal oktober 2007. "PIM yang memiliki dua unit pabrik hingga saat ini masih terhenti beroperasi karena tidak mendapat pasokan gas. Kita harapkan permasalahan pasokan gas untuk kebutuhan pabrik pupuk di Lhokseumawe dapat teratasi sebelum akhir tahun 2007," katanya kepada pers di Banda Aceh, Kamis. Sayed yang juga selaku Ketua DPD I Partai Golkar NAD itu menyatakan keyakinannya Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatasi kesulitan gas demi beroperasinya kembali pabrik PIM secepatnya secara normal karena terkait dengan lapangan kerja masyarakat di sekitarnya. Untuk dapat beroperasi kembali pabrik PIM, Pemerintah pusat diharapkan segera mengambil langkah memfasilitasi pasokan gas dengan semua pihak terkait, seperti BP Migas, Exxon Mobil Indonesia, Pertamina atau membeli gas alam cair (LNG). "Kita akan terus mendorong Jakarta agar permasalahan kesulitan pasokan gas kepada pabrik PIM bisa teratasi secepatnya," kata Sayed. Ia tidak mengetahui berapa banyak kebutuhan gas untuk PIM I dan PIM II, namun dari informasi yang berkembang sebelumnya pihak PKT tidak mampu memenuhi semua kebutuhan yang dinginkan pabrik PIM Lhokseumawe. Sebelumnya pernah diinformasikan bahwa PIM ingin membeli gas dari PKT senilai 3,5 dolar AS per MMBTU, namun belum diketahui penyebabnya, hingga kini belum dilakukan dan pabrik yang menampung lebih 1.000 tenaga kerja itu belum beroperasi. "Yang jelas, ketidak pastian pasokan gas untuk kebutuhan pabrik pupuk PIM Lhokseumawe harus segera diatasi," demikian Sayed Fuad Zakaria.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007