“Jemaah haji Indonesia yang selama ini terkenal paling santun disarankan menerapkan moderasi beragama dalam memandang keberagaman,” kata Staf Ahli Menteri Agama Oman Fathurahman dalam acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Hahi Arab Saudi Tahun 1440H/2019 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Selasa malam.
Ia mengatakan, moderasi beragama sangat penting diterapkan selama menjalankan ibadah haji karena merupakan sikap dan perilaku yang selalu mengambil posisi di tengah, adil, berimbang, dan tidak ekstrim dalam praktik beragama.
Menurut dia, dalam norma umum pun berlaku bahwa setiap individu pemeluk agama, apapun suku, etnis, budaya, agama, dan pilihan politiknya harus mau saling mendengarkan satu sama lain.
“Saling belajar untuk melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan pemahaman keagamaan di antara mereka,” katanya.
Oman Fathurahman mengutip butir Abu Dhabi Declaration pada 4 Februari 2019 dalam Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan disebutkan bahwa musuh bersama saat ini adalah ekstrimisme akut, hasrat saling memusnahkan, perang, intoleransi, dan rasa benci di antara sesama umat manusia yang semuanya mengatasnamakan agama.
“Untuk itu perlu membangun kesadaran bersama yang intinya menjadikan wasathiyah sebagai cara pandang dalam setiap komunikasi dengan jemaah,” katanya.
Hal kedua yakni pentingnya tuntunan manasik haji yang kaya perspektif dan imajinatif.
Selanjutnya yakni penting memberikan teladan/perilaku dalam memberikan contoh sikap, adil, dan seimbang dalam beribadah.
“Ini agar pada saatnya nanti akan ada peningkatan kualitas kemabruran para jamaah haji,” katanya.*
Baca juga: Kemenag identifikasi tiga masa paling krusial selama musim haji
Baca juga: Gladi posko penyelenggaraan ibadah haji 2019 digelar di Pondok Gede
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019