Palembang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, mulai menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi Pemilu 2019 dengan diawali pembahasan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Dalam proses rapat pleno Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP), KPU menyeleksi ketat orang-orang yang mengikuti rapat yakni saksi calon presiden dan wapres saja karena terbatasnya ruangan," kata Komisioner KPU Palembang, Yetty Oktarina di Palembang, Selasa.
Setiap orang yang hendak mengikuti rapat pleno diseleksi secara ketat oleh petugas keamanan internal dan Polresta Palembang, jika memenuhi persyaratan akan diberikan kartu tanda pengenal dan untuk memasuki ruangan harus melalui sensor pengamanan.
"Untuk menentukan siapa saja yang boleh masuk mengikuti rapat pleno rekapitulasi suara sudah ada petugas yang ditunjuk," ujarnya.
Sementara bagi masyarakat umum yang akan menyaksikan rapat pleno bisa mengikutinya dari luar gedung KPU Palembang karena pihaknya telah menyiapkan beberapa layar monitor/televisi di halaman parkir.
Bagi masyarakat pendukung calon presiden dan wakil presiden pasangan 01 (Jokowi-Ma'ruf Amin) dan 02 (Prabowo-Sandiaga Uno) atau dari perwakilan partai politik yang tidak mendapatkan kartu tanda pengenal untuk masuk ke dalam ruangan rapat pleno diminta untuk memaklumi kondisi tersebut dan memberikan kesempatan kepada perwakilannya saja.
Selain menyeleksi ketat orang-orang yang mengikuti rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2019, untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban pihaknya didukung aparat kepolisian yang menurunkan puluhan personel dan kendaraan taktis (Rantis).
Pengamanan ketat dilakukan di gedung KPU Palembang dan gudang-gudang penyimpanan kotak suara hasil Pemilu 17 April 2019 di tiga lokasi yakni di belakang Kantor KPU Palembang, PPID di Kantor Kecamatan dan gudang di kawasan Polygon.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019