Jakarta (ANTARA News) - Jurubicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, mengatakan optimis larangan terbang oleh Uni Eropa (UE) terhadap 51 maskapai penerbangan Indonesia akan dicabut, menyusul lobi-lobi yang terus dilancarkan pemerintah Indonesia kepada Komisi Uni Eropa (UE) . "Pemerintah terus memperkuat lobi hingga pertemuan teknis berikutnya pada Januari 2008. Pada pertemuan itu kita harapkan ada keputusan yang positif bagi Indonesia," kata Dino, usai mendampingi Presiden Yudhoyono menyaksikan akad nikah putra ke-3 Rachmawati Soekarnoputri, di Jakarta Convention Center, Kamis. Sejak 6 Juli 2007, UE melarang penerbangan terhadap 51 perusahaan penerbangan Indonesia ke 29 negara di Eropa. Tim audit UE melakukan peninjauan ke Indonesia selama sepekan sejak 5 November 2007, yang hasilnya dievaluasi lebih lanjut pada sidang Komisi UE pada 19-22 November 2007. Hasilnya penerbangan nasional tetap masuk dalam daftar negara yang kena larangan terbang, meski sejumlah negara sudah ada keluar dari larangan terbang tersebut. Menurut Dino, lobi juga telah dilakukan pemerintah Indonesia ketika Presiden Yudhoyono saat menerima kunjungan Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barraso di Istana Negara. "Saat itu Presiden Barasso berjanji mempercepat proses ini dan juga disampaikan komitmen kedua negara untuk segera melakukan normalisasi penerbangan Indonesia ke wilayah Eropa," kata Dino. Menurutnya, mereka (UE) tidak pernah menjanjikan pencabutan dilakukan November 2007, karena masih harus melakukan kajian yang dilanjutkan dengan pertemuan teknis pada Januari 2008. "Kita tentu ingin agar sesegera mungkin proses normalisasi dipercepat, sambil berharap awal tahun depan pencabutan larangan terbang dicabut. Kalau pada waktu juga tidak dicabut kita bisa melakukan protes," katanya. Ia menandaskan selain melakukan lobi tingkat tinggi antar pemerintah, yang penting juga dilakukan adalah kerjasama tingkat teknis antara pejabat Departemen Perhubungan, maskapai penerbangan nasional dan auditor dari UE. (*)

Copyright © ANTARA 2007